REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Pemerintah Argentina mengatakan pada Rabu (13/9) telah mencapai kesepakatan dengan pengecer untuk membekukan harga untuk 1.247 makanan dan produk rumah tangga selama 90 hari. Upaya ini dilakukan untuk memerangi inflasi saat negara itu menuju pemilihan kongres bulan depan.
"Kita perlu menghentikan putarannya agar makanan tidak terus membatasi daya beli para penerima upah," kata Menteri Perdagangan Dalam Negeri Argentina Roberto Feletti dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan program tersebut.
Harga konsumen naik hampir 50 persen setiap tahun karena negara itu keluar dari resesi panjang. "Untuk sembako pada Desember 2019 sudah sembilan persen dari gaji rata-rata dan pada pengukuran terakhir 11 persen," kata Feletti.
Meskipun baik bagi konsumen, nyatanya ukuran pembekuan harga dapat menimbulkan ketidaknyamanan di antara pengecer. Mereka harus menyamakan harga yang cukup tidak stabil.
Pemerintahan Peronis dari Presiden kiri-tengah Alberto Fernandez dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan bulan lalu. Koalisi ingin berbuat lebih baik dalam pemungutan suara 14 November.