Kamis 14 Oct 2021 15:33 WIB

Polisi Tangkap Penyerang Gunakan Panahan di Norwegia

Polisi belum mengungkapkan dakwaan yang akan dihadapi tersangka.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Panah terlihat di dinding setelah serangan di Kongsberg, Norwegia, Rabu, 13 Oktober 2021. Beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria bersenjatakan busur dan anak panah di sebuah kota di sebelah barat ibukota Norwegia, Oslo .
Foto: AP/Terje Bendiksby/NTB Scanpix
Panah terlihat di dinding setelah serangan di Kongsberg, Norwegia, Rabu, 13 Oktober 2021. Beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria bersenjatakan busur dan anak panah di sebuah kota di sebelah barat ibukota Norwegia, Oslo .

REPUBLIKA.CO.ID, KONGSBERG -- Seorang pria berusia 37 tahun telah ditangkap dan didakwa pada Rabu (13/10), setelah melakukan serangan menggunakan panahan di kota Kongsberg, Norwegia. Serangan itu mengakibatkan terbunuhnya lima orang dan dua orang terluka.

Menurut polisi, pada Kamis (14/10), tersangka adalah warga negara Denmark yang tinggal di kota itu. Dia ditangkap pada Rabu sore dan diangkut ke kota terdekat Drammen. Tersangka bergerak melintasi area yang luas selama serangan dan ditangkap pada pukul 18:47 waktu setempat.

Baca Juga

Polisi belum mengungkapkan dakwaan apa yang dihadapi tersangka. Pihak berwenang merilis pernyataan terbaru untuk melawan spekulasi di media sosial yang menyatakan ada pelaku lain terlibat. Padahal, polisi meyakini dia bertindak sendirian.

Seperti dikutip dari CNN, Kepala polisi distrik Drammen, Oyvind Aas, mengatakan pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan serangan teror. "Dari jalannya peristiwa, wajar untuk mempertimbangkan apakah ini aksi terorisme," katanya.

Namun ia mengakui masih terlalu dini untuk menyimpulkan motif tersangka.

Kongsberg terletak 85 kilometer barat Oslo. Polisi di wilayah ini sekarang dipersenjatai untuk sementara.

Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, menggambarkan perkembangan di Kongsberg sebagai peristiwa mengerikan dan berjanji semua sumber daya yang diperlukan sedang dikerahkan.

"Pelaku telah melakukan tindakan keji terhadap beberapa orang. Ini adalah situasi yang sangat dramatis yang telah memukul keras masyarakat Kongsberg, dan peristiwa itu mengguncang kita semua," kata Solberg.

Serangan itu terjadi pada malam pemerintahan baru setelah pemilihan parlemen bulan lalu menggulingkan Partai Konservatif yang telah lama berkuasa. Pemimpin Partai Buruh Jonas Gahr Store akan mengambil peran sebagai Perdana Menteri pada Kamis.

Serangan itu terjadi lebih dari satu dekade sejak serangan teroris terburuk di Norwegia. Pada Juli 2011, ekstremis sayap kanan Norwegia Anders Behring Brevik membunuh 77 orang, banyak dari mereka remaja, dalam serangan bom dan amukan senjata. Dia dijatuhi hukuman 21 tahun penjara, hukuman maksimum yang mungkin.

Baca juga : Taliban Bentuk Komisi untuk Singkirkan Anggota yang Membelot

Pada Agustus 2019, seorang pria lain menyerbu sebuah masjid Oslo dengan senjata sebelum dikuasai. Tahun itu, dinas intelijen Norwegia melaporkan bahwa terorisme sayap kanan sedang meningkat secara global dan memperingatkan bahwa negara itu kemungkinan akan menjadi sasaran dalam waktu dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement