Politisi dan media Irak masih bungkam mengenai berita kematian Powell di usia 86. Media sosial ramai dengan kritikan peran mantan Menteri Luar Negeri AS itu dalam invasi Amerika.
AS menggulingkan pemerintah diktator Saddam Hussein tapi juga memicu pembantaian sesudahnya. Di ibu kota Baghdad peran Powell dan invasi AS dipandang lebih beragam.
"Memang benar kami lebih bebas dan kami dapat bepergian dan mencari penghasilan, tapi butuh rasa sakit yang sangat besar untuk sampai ke sini, apakah penderitaannya benar-benar pantas? Lebih dari 120 ribu rakyat Irak tewas, jutaan tertinggal, ada baiknya ia merenungkan hal itu sebelum ia meninggal," kata pengusaha di distrik Adhamiyah, Abdul Rahman.
Sementara itu seorang laki-laki yang mengungkapkan kemarahannya pada mantan Presiden AS George W Bush menulis eulogi keras di media sosial. Jurnalis yang melempar sepatu ke Bush tahun 2008 lalu, Muntader al-Zaidi menulis ia sedih Powell meninggal dunia tanpa diadili atas kejahatannya. "Saya sedih Colin Powell meninggal tanpa diadili atas kejahatannya di Irak, tapi saya yakin pengadilan Tuhan akan menunggunya," cicit al-Zaidi.