REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis mengatakan telah meluncurkan Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan untuk mencegah krisis kemanusiaan dan kehancuran ekonomi setelah perebutan kekuasaan oleh Taliban Agustus lalu.
Program Pembangunan PBB meluncurkan inisiatif respons krisis baru sebagai bagian dari respons menyeluruh untuk mencegah bencana kemanusiaan dan kehancuran ekonomi negara itu.
"Negara ini membutuhkan bantuan kemanusiaan segera, tetapi kami juga perlu menjaga agar ekonomi lokal tetap berjalan," kata penanggung jawab Badan Program Pembangunan PBB Achim Steiner pada konferensi pers PBB di Jenewa.
"Ini penting untuk memastikan bahwa orang masih memiliki mata pencaharian dan merasa mereka memiliki masa depan di komunitas mereka," tutur Steiner.
Menurut badan tersebut, semua bantuan yang diberikan akan dikirimkan ke Afghanistan secara langsung, berdasarkan penilaian tidak memihak yang dilakukan dengan para pemimpin masyarakat setempat dan secara independen dari otoritas Taliban.
Program ini akan memberikan masukannya dengan mendukung populasi yang paling rentan dan meruntuhkan usaha mikro di Afghanistan.
Steiner mengatakan inisiatif tersebut akan menyalurkan dana ke dalam kegiatan masyarakat dan memberikan hibah untuk mendukung usaha kecil dan mikro, terutama yang dimiliki oleh perempuan.
Program ini mendukung proyek cash-for-work yang menawarkan pendapatan jangka pendek kepada para pengangguran untuk memulihkan infrastruktur lokal yang kecil. Dana tersebut akan mendukung penyandang disabilitas, lansia, dan yang paling rentan melalui pendapatan dasar sementara.
Skema ini akan membantu memperkuat pengentasan dan ketahanan bencana alam, seperti melalui rehabilitasi kanal dan perlindungan banjir untuk melindungi lahan pertanian.