Senin 25 Oct 2021 23:20 WIB

Optimisme di Gaza di Tengah Tanda-tanda Rekonstruksi

Warga Gaza Palestina kembali memicu optimisme

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Warga Gaza Palestina kembali memicu optimisme. Ilustrasi Gedung Gaza
Foto:

Sarhan mengatakan bahwa pejabat Mesir berjanji untuk segera memulai rekonstruksi perumahan bertingkat. Hal itu diungkapkan selama pertemuan di Kairo dengan delegasi resmi dari Gaza sekitar dua pekan lalu.

Anggota tim dari Mesir telah berkontribusi untuk menghilangkan puing-puing bangunan tinggi yang rusak, serta pembangunan kota perumahan pertama di Gaza utara. Menurut Sarhan, pembicaraan dengan Mesir menghasilkan kesepakatan untuk mengoperasikan sejumlah besar perusahaan kontraktor lokal.

Selain itu, juga disepakati untuk mengimpor semua bahan yang diperlukan untuk rekonstruksi dari penyeberangan Rafah untuk memastikan operasi di pabrik lokal dan untuk memberikan fasilitas bagi pergerakan kontraktor dan pengusaha melalui penyeberangan tersebut.

Pemerintah setempat memperkirakan kerugian langsung di Jalur Gaza selama perang sebesar 479 juta dolar. Sarhan mengatakan, kerugian langsung terkait dengan kerusakan yang menimpa sektor perumahan dan infrastruktur, yakni 1.500 unit rumah hancur, dan 880 unit rusak berat.

Sementara itu, ratusan unit mengalami kerusakan sedang dan ringan, dengan nilai rekonstruksi diperkirakan mencapai 145 juta dolar. Banyak kerusakan juga terjadi pada infrastruktur, termasuk gedung-gedung publik, jalan, energi, komunikasi dan sanitasi, dengan biaya rekonstruksi yang diperkirakan mencapai 293 juta dolar.

Kerugian juga terjadi di sektor ekonomi, perdagangan, kesehatan, pendidikan dan pertanian, selain kerugian tidak langsung akibat perang. Sarhan memperkirakan bahwa Gaza membutuhkan 2 miliar dolar untuk menghidupkannya kembali setelah bertahun-tahun perang dan pengepungan.

Sementara itu, Palestina melihat langkah terbaru Mesir itu datang dalam konteks koordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), yang berharap dapat membangun stabilitas di Gaza. Beberapa hari sebelum pertemuan Hamas di Kairo, rekonstruksi Gaza dibahas selama pembicaraan antara Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan.

Kolumnis yang berafiliasi dengan Hamas, Majed Al-Zibda, percaya bahwa pertemuan Mesir baru-baru ini dengan Hamas konsisten dengan visi pemerintah AS, yang ingin mengisi Gaza dan memastikan stabilitas di sana. Dengan demikian, AS bisa menghindari kerusakan yang dapat mengarah pada konfrontasi baru.

 

Surat kabar Israel Haaretz sebelumnya melaporkan bahwa Mesir dan AS menekan Hamas dan Otoritas Palestina untuk bekerja membentuk pemerintah persatuan baru dengan tujuan mendorong stabilitas jangka panjang dan rekonstruksi Gaza.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement