Roh sukses sebagai negarawan global, mencetak terobosan diplomatik dengan dorongan "Nordpolitik" untuk membangun hubungan formal dengan musuh era Perang Dingin Rusia dan China. Sebagai kekuatan pendorong asli di balik Olimpiade Seoul 1988, Roh membantu Korea Selatan membentuk identitas internasional baru. Dia juga mengantar negara itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1991.
Tapi, masa jabatan Roh dirusak oleh protes jalanan dan ketidakstabilan ekonomi. Dua minggu sebelum meninggalkan Gedung Biru, dia terpilih sebagai politisi terburuk di Korea Selatan dalam survei publik.
Hanya beberapa tahun kemudian Roh divonis 22 setengah tahun penjara atas perannya dalam kudeta 1979 dan pembantaian tentara Gwangju 1980 terhadap demonstran pro-demokrasi, serta korupsi besar-besaran. Dengan wajah muram dan mengenakan piyama penjara, Roh menghadapi pengadilan bersama Chun yang menerima hukuman mati yang diringankan.
Mengacu pada pembantaian itu, putusan hakim menuduh Chun dan Roh meletakkan perlawanan rakyat untuk membuka jalan bagi mereka untuk naik ke tampuk kekuasaan. Kedua pria tersebut diampuni oleh Presiden Kim Young-sam dan dibebaskan dari penjara pada 1997.