REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Media Turki mengungkapkan foto-foto dari 15 mata-mata Mossad yang ditangkap pekan lalu. Laporan Turki pada Senin (25/10) mengidentifikasi tokoh kunci di antara mata-mata dengan inisial M.A.S. yang dilaporkan belajar di Universitas Konya.
Sementara itu, ada pejabat senior Mossad yang dijelaskan dalam laporan tersebut diidentifikasikan dengan inisial AZ. Dia diduga merupakan perwira berbasis di Jerman yang bertanggung jawab atas dugaan jaringan ini.
Seperti dilansir laman Jerusalem Post, Selasa (26/10), salah satu mata-mata utama diidentifikasi berinisial AB. Tersangka AB diduga mengumpulkan informasi tentang fasilitas apa yang disediakan Turki di negara itu untuk orang-orang Palestina yang menentang Israel. AB memasuki Turki pada akhir 2015 dan dilaporkan sebagai orang hilang pada Juni tahun ini.
Itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari sel, yang sudah berada di bawah pengawasan pada saat itu. Agen lain yang diduga dijelaskan dalam laporan ini termasuk BUT, perwira berusia 21 tahun berbasis di Jerman yang mengumpulkan informasi tentang warga Palestina di Turki.
Sementara agen AJA, pria berusia 29 tahun yang mentransfer uang dan diduga bekerja sebagai utusan untuk petugas Mossad. Ada agen NA (29 tahun) yang mengirim uang melalui Western Union. Sedangkan RAA, (46 tahun) yang tertua di jaringan yang diduga menerima dana untuk pertemuan di konsulat Israel dan diduga bertemu dengan pejabat Mossad di Israel dan Zagreb, Kroasia.
Agen lain berinsial ARA (29 tahun) yang dibayar dalam bitcoin karena mengumpulkan informasi tentang orang Arab di Istanbul dan bertemu dengan pejabat Mossad di Nairobi, Kenya, dan agen lain yang perannya dalam jaringan tidak jelas.
Laporan Turki mengeklaim, para tersangka dibagi menjadi lima jaringan kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Semuanya ditangkap dalam operasi rahasia pada 7 Oktober. Surat kabar Sabah mengeklaim dapat memperoleh nama-nama yang diduga mata-mata juga.