Rabu 27 Oct 2021 00:26 WIB

Brasil Tegaskan Komitmen Hentikan Deforestasi Ilegal

Brasil mempercepat realisasi deforestasi ilegal dalam 3 tahun ke depan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Arsip foto: Petugas berusaha memadamkan api di sepanjang jalan ke Jacunda National Forest, dekat kota Porto Velho di kawasan Vila Nova Samuelyang merupakan bagian dari hutan Amazon, Senin (26/8).
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Arsip foto: Petugas berusaha memadamkan api di sepanjang jalan ke Jacunda National Forest, dekat kota Porto Velho di kawasan Vila Nova Samuelyang merupakan bagian dari hutan Amazon, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA — Brasil berencana untuk menghentikan deforestasi ilegal sepenuhnya. Negara itu mempercepat langkah-langkah yang diperlukan sehingga dapat merealisasikan tujuan ini dalam dua atau tiga tahun ke depan. 

Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao mengatakan bahwa rencana ini lebih cepat dari tujuan Brasil semula yang hendak direalisasikan pada 2030. Ia menyebut saat ini kebakaran hutan di wilayah Amazon telah turun secara signifikan, yaitu sekitar 40 persen tahun ini. 

Baca Juga

Pemerintah Brasil akan menegaskan kembali komitmen terhadap tujuan lingkungan internasional dalam konferensi perubahan iklim dunia yang diselenggarakan PBB di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober hingga 2 November. Menurut data dari badan antariksa nasional negara itu, INPE, deforestasi Amazon hanya menunjukkan kenaikan dua persen pada September. 

Sebelumnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang telah dikritik oleh aktivis lingkungan dan beberapa pemimpin dunia karena meningkatnya deforestasi selama masa kepemimpinannya. Namun, ia berjanji untuk mengakhiri pembalakan liar pada 2030, saat hadir pertemuan puncak Hari Bumi di Amerika Serikat (AS) pada April. 

Amazon adalah hutan hujan tropis terbesar di dunia dan dianggap sebagai benteng utama melawan perubahan iklim. Bolsonaro dianggap telah mengizinkan pertambangan komersial dan pertanian di area reservasi adat (tanah adat), di mana lokasi itu memiliki hutan paling terpelihara di Amazon.

Berbicara pada konferensi pers, Mourao mengatakan Brasil tidak dapat mengesampingkan penambangan komersial di Amazon. Meski demikian, ia mengakui membangun jalan raya baru melalui hutan hujan membawa risiko lingkungan dan menyebut bahwa itu penting untuk pengembangan wilayah Amazon.

Mourao menambahkan bahwa harus ada negosiasi untuk membayar Brasil beberapa bentuk kompensasi untuk melestarikan hutan hujan Amazon. Ia membantah klaim tentang penambangan ilegal di tanah adat, dengan mengatakan jumlah penambang emas ilegal di wilayah Amazon terlalu tinggi, yang mungkin mencapai 4.000.

Mourao juga menuturkan bahwa Pemerintah Brasil memiliki kewajiban untuk menindak penambangan ilegal, sambil menunggu perubahan potensial dalam undang-undang yang mengizinkan penambangan di wilayah adat. Pada Senin (25/10), program Pertumbuhan Hijau diluncurkan, sebagai rencana antar-lembaga untuk memacu pembangunan berkelanjutan di Amazon dan menciptakan lapangan kerja di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement