3. Melawan Rasialisme
Al-Burhan menegaskan, kudeta harus dilakukan untuk menghindari perang saudara yang dipicu kelas politik "rasis dan sektarian". Perebutan kekuasaan negara, kata al-Burhan, dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan rakyat dan menghidupkan kembali revolusi 2019 yang menggulingkan penguasa lama Omar al -Bashir.
Al-Burhan menyebut, jaringan telepon dan internet dibatasi di seluruh Sudan. Hal itu karena kekhawatiran tentang "informasi yang salah dan perilaku rasis online".
4. Ini Bukan Politik
Meskipun membubarkan badan-badan politik negara, Burhan mengatakan bahwa keputusan untuk merebut kekuasaan adalah "tugas nasional, bukan agenda".
5. Kudeta Cari Politisi Atipikal
Al-Burhan menekankan, dia terbuka untuk pemerintahan sipil selama para pemimpin di sana ingin berkolaborasi dengan militer. Dia bersumpah bahwa legislatif baru akan mencakup orang-orang muda dari revolusi dan bakal menghormati prinsip-prinsip demokrasi.
“Angkatan bersenjata akan terus menyelesaikan transisi demokrasi sampai penyerahan kepemimpinan negara kepada pemerintah sipil yang terpilih,” kata al-Burhan.