REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Sekitar 100 orang lebih dinyatakan hilang dalam insiden ambruknya gedung tempat tinggal mewah yang sedang dibangun di Lagos, Nigeria. Saksi mata mengatakan banyak pekerja konstruksi yang terjebak di antara puing-puing bangunan.
Pada Senin (1/11) malam tiga orang yang selamat dan satu jenzah ditarik keluar oleh tim penyelamat yang berpacu dengan waktu mencari korban di lokasi pemukiman kelas atas di Ikoyi.
Para pekerja mengatakan sekitar 100 orang sedang bekerja saat bangunan tersebut jatuh. Tim penyelamat menggunakan ekskavator untuk menggali puing-puing.
Jenazah yang berhasil dikeluarkan diletakan di dalam mobil van. Sementara tiga orang yang berhasil diselamatkan dibawa dengan ambulans terdekat. Satu orang tampak menangis. Ia mengatakan kerabatnya salah satu yang masih terjebak.
Di Nigeria gedung ambruk bukan peristiwa langka. Peraturan pembangunan gedung di negara paling padat di Afrika kerap tidak dipatuhi atau bahan bangunannya diganti.
Pemerintah negara bagian Lagos mengatakan bangunan tersebut memiliki 22 lantai. Pihak berwenang sedang menilai apakah ada kerusakan di bangunan sebelahnya.
Gedung yang ambruk merupakan gedung tiga menara yang dibangun pengembang swasta Fourscore Homes. Dalam brosur untuk calon pembeli perusahaan tersebut berjanji menawarkan 'gaya bebas stress, lengkap dengan gaya hotel'.
Unit termurah bangunan tersebut dibandrol 1,2 juta dolar AS. Fourscore Homes dan kontraktor utama bangunan tersebut tidak menanggapi permintaan komentar.