REPUBLIKA.CO.ID, KOTA VATIKAN -- Paus Fransiskus mengecam memburuknya krisis kemanusian di Ethiopia. Ia menekankan dialog untuk mengakhiri perang yang berlarut-larut.
Dalam Misa di Alun-alun Santo Peter ia mengatakan telah mengikuti berita 'mencemaskan' dari Tanduk Afrika terutama Ethiopia. "Yang telah diguncang konflik yang berlangsung selama satu tahun lebih dan menyebabkan banyak korban dan krisis manusia mengerikan," kata Fransiskus, Ahad (7/11).
Perang di Tigray sebelah utara Ethiopia telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi. Banyak yang kesulitan dengan kelaparan parah.
"Saya mengundang semua orang untuk mendoakan masyarakat yang diuji begitu keras, dan saya kembali menyerukan persaudaraan harmonis dan semoga jalur perdamaian melalui dialog menang," kata Fransiskus.
Pada Jumat (5/11) Dewan Keamanan PBB mendesak agar konflik di Tigray yang semakin intensif dan meluas diakhiri. Dewan juga mendesak akses tanpa hambatan untuk jalur kemanusian yang bertujuan mengatasi krisis kelaparan.
Pekan lalu Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan mereka telah meminta semua pihak dalam konflik itu untuk mengizinkan truk-truk yang membawa makanan, obat-obatan dan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan untuk lewat. Tapi hingga saat ini permintaan darurat itu tidak diindahkan.