Senin 08 Nov 2021 14:56 WIB

Buktikan Krisis Iklim, Menlu Tuvalu Pidato COP26 di Laut

Negara kepulauan paling terdampak oleh perubahan iklim.

Puluhan ribu pengunjuk rasa menuntut tindakan lebih berani demi atasi perubahan iklim di Glasgow, Skotlandia pada Sabtu (6/11).
Foto:

Pendanaan dampak perubahan iklim

Para pemerintah peserta COP26 pada Senin (8/11) akan mendorong kesepakatan tentang cara membantu negara-negara rentan untuk menghadapi pemanasan global. Bantuan itu diharapkan mengompensasi mereka atas kerusakan yang sudah terjadi. Upaya itu akan menjadi ujian apakah negara-negara maju dan berkembang mampu mengakhiri kebuntuan tentang biaya perubahan iklim.

Pada awal pekan yang penting di konferensi iklim PBB (COP26) di Glasgow, para menteri dari berbagai negara akan berusaha memenuhi komitmen untuk mengganti kerugian dan kerusakan. Mereka juga akan membahas cara terbaik membantu negara-negara beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

Inggris, yang menjadi tuan rumah COP26, akan kembali memimpin upaya global dengan mengumumkan pendanaan baru senilai 290 juta pound (Rp5,6 triliun), termasuk bantuan bagi negara-negara Asia Pasifik untuk mengatasi dampak pemanasan global.

Pemerintah Inggris mengatakan pendanaan itu akan menjadi yang pertama dari miliaran dolar dana global tambahan yang telah dijanjikan negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Jepang dan Denmark. Semua dana itu akan digunakan untuk adaptasi dan ketahanan negara-negara rentan. Banyak di antara negara rentan ini telah mengalami dampak terburuk perubahan iklim.

Janji untuk negara-negara rentan

Negara-negara berkembang meminta lebih banyak bantuan dana untuk membantu mereka beradaptasi dengan suhu lebih tinggi yang telah memicu kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan. Namun, negara-negara maju telah mendorong agar pendanaan ditujukan untuk memangkas emisi karbon.

"Kita harus bertindak sekarang agar perubahan iklim berhenti mendorong banyak orang pada kemiskinan. Kita tahu bahwa dampak iklim secara tak berimbang mempengaruhi mereka yang sudah rentan," kata Anne-Marie Trevelyan.

Trevelyan ditunjuk pemerintah Inggris untuk mengurusi adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim."Kita mengharapkan perubahan signifikan yang akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang tahan iklim bagi semua, tak ada satupun yang tertinggal," kata dia dalam pernyataan.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement