REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Hujan deras yang mengguyur Sri Lanka selama lebih dari seminggu menyebabkan banjir yang menewaskan sedikitnya 22 orang, lapor media lokal pada Kamis. Sementara 5.000 orang terpaksa mengungsi, sebuah harian lokal melaporkan pada Kamis.
Menurut Pusat Manajemen Bencana (DMC) negara pulau itu, lebih dari 5.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka dan telah berlindung di rumah kerabat atau pusat bantuan yang dikelola pemerintah. Sementara secara keseluruhan 62.200 orang dari 17.481 keluarga telah terkena dampak banjir.
"Sebagian besar kematian terjadi karena tenggelam dan sambaran petir," lapor Daily Express, mengutip pernyataan DMC.
Lembaga itu mengatakan hujan deras disebabkan oleh daerah bertekanan rendah di tenggara Teluk Benggala. Sedikitnya 17 distrik terkena hujan lebat, banjir, dan tanah longsor yang menghancurkan total 18 rumah sementara 960 tempat tinggal mengalami kerusakan sebagian.
Di Sri Lanka, musim muson timur laut biasanya berlangsung dari Oktober hingga November. Namun tahun ini, sebagian besar wilayah negara itu mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata.