Kamis 11 Nov 2021 22:37 WIB

Inggris Perkuat Kerja Sama Keamanan Maritim dengan Indonesia

Kapal fregat rancangan Inggris akan dibangun di Surabaya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Selebaran foto yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia menunjukkan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss (kiri) dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berpose untuk foto selama pertemuan mereka di Jakarta, Kamis (11/11/2021). Elizabeth Truss dalam kunjungan resmi ke Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Foto: EPA-EFE/LUKAS/INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE
Selebaran foto yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia menunjukkan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss (kiri) dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berpose untuk foto selama pertemuan mereka di Jakarta, Kamis (11/11/2021). Elizabeth Truss dalam kunjungan resmi ke Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Inggris ingin memperdalam kerja sama keamanan maritim dengan Indonesia. Inggris secara khusus menyinggung tentang kondisi keamanan di Indo-Pasifik.

Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss mengungkapkan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta pada Kamis (11/11), pentingnya keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik menjadi salah satu isu yang dibahas.

Baca Juga

Truss mengungkapkan, beberapa pekan lalu Carrier Strike Group Inggris mengunjungi Jakarta. Tahun depan kapal fregat rancangan Inggris akan dibangun di Surabaya. “Ini bagian dari kerja sama ekstensif kami (Inggris-Indonesia) di bidang pertahanan. Kami ingin memperdalam kerja sama kami di bidang keamanan maritim,” kata Truss.

Pada September lalu, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) membentuk aliansi baru yang dikenal sebagai AUKUS. Kemunculan blok tersebut sempat dikritik beberapa negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan memicu ketegangan baru di kawasan. Pembentukan AUKUS dipandang sebagai upaya menentang dominasi China di Indo-Pasifik.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga melayangkan kritik atas pembentukan AUKUS Menurutnya, pakta tersebut merusak stabilitas regional. "Pembentukan blok apa pun, termasuk yang Anda sebutkan; AS, Inggris Raya, Australia, merusak stabilitas regional. Karena menurut saya, berteman itu baik, tapi berteman untuk menentang siapa pun, itu buruk. Itu merusak stabilitas yang sedang kita bicarakan dan kita jaga,” kata Putin dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang diunggah di situs web Kremlin pada pertengahan Oktober lalu.

Putin berharap situasi tidak akan berkembang di bawah skenario yang tak terduga. Dia pun berharap kehadiran AUKUS tak menambah ketegangan di kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement