REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Mantan kepala Dewan Kementerian Qatar Hamad bin Jassim al-Thani menuding Israel dan sejumlah negara Arab telah merencanakan kudeta militer di Sudan. Thani tidak mengungkapkan detail bukti klaimnya tersebut.
"Tangan pendudukan Israel berasama sejumlah negara di kawasa di balik semua ini," ujarnya seperti dilansir Middleeastmonitor, Sabtu (13/11).
"Apa yang terjadi di Sudan merupakan hasil dari perencanaan, kerja sama, dan koordinasi dengan negara Arab," katanya.
Tidak disebutkan negara Arab mana yang dimaksud terkait tuduhan tersebut. Meski beredar spekulasi dari pengguna di Twitter yang mengomentari kicauan Thani bahwa negara tersebut adalah UEA. Klaim itu tidak bisa diverifikasi.
Sayangnya, lanjut al-Thani, negara-negara itu mengklaim di dalam pertemuan internasional bahwa mereka telah mengubah kebijakan mereka dan lebih fokus pada ekonomi serta pembangunan.
Thani pun menekankan bahwa pernyataannya bukan dimaksudkan untuk membuat berita besar. Ia menggarisbawahi pentingnya saling menghargai satu sama lain.
Sebelumnya, Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan pada Kamis mengeluarkan dekrit untuk membentuk Dewan Penguasa transisi baru, dan menunjuk dirinya sendiri sebagai ketuanya. Al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hameti, mempertahankan posisi mereka di dewan tinggi negara sebelumnya.
Negara-negara Barat mengecam putusan al-Burhan tersebut. Mereka meminta militer Sudan mengembalikan kekuasaan ke pemerintahan sipil.
Israel ke Sudan
Delegasi Israel dilaporkan telah mengunjungi Sudan dalam beberapa hari terakhir dan bertemu dengan para pemimpin militer yang terlibat dalam kudeta baru-baru ini. Kunjungan tersebut juga untuk mendapatkan kesan yang lebih baik tentang situasi yang bergejolak di Sudan dan berdampak pada upaya penyelesaian kesepakatan untuk menormalkan hubungan diplomatik.
Media Israel, Times of Israel, yang mengutip laman Walla, menyebut bahwa di antara delegasi Israel itu kemungkinan juga termasuk perwakilan dari agen mata-mata Mossad. Agen ini disebut telah bertemu dengan Abdel Rahim Hamdan Dagalo, seorang jenderal terkemuka di Pasukan Dukungan Cepat, pasukan paramiliter Sudan yang mengambil bagian dalam kudeta yang dilakukan bulan lalu.
Baca juga, Agen Mossad Temui Jenderal Sudan.
Dagalo memang sudah menjadi bagian dari delegasi militer Sudan yang mengunjungi Israel beberapa pekan sebelumnya. Dagalo saat itu bertemu dengan anggota Dewan Keamanan Nasional dan pejabat lain di Kantor Perdana Menteri Israel.
Seorang pejabat Israel mengatakan, ketika pihaknya membahas situasi politik di Sudan dan stabilitas pemerintah sipil selama kunjungan Israel, Sudan tidak memberikan indikasi bahwa mereka akan melakukan kudeta dan menggulingkan pemerintah yang dipimpin sipil nanti.