REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi sebuah kota baru yang sedang dibangun di dekat perbatasan China. Media pemerintah pada Selasa (16/11) melaporkan, kunjungan Kim merupakan penampilan publik pertamanya dalam lebih dari sebulan.
Kota pegunungan Samjiyon sedang diubah menjadi pusat ekonomi besar-besaran, yang disebut utopia sosialis. Kota ini dilengkapi dengan apartemen, hotel, resor ski, fasilitas komersial, budaya, dan fasilitas medis.
Kota Samjiyon berada di dekat Gunung Paektu yang merupakan gunung suci tempat keluarga Kim mengklaim asal usulnya. Kim telah melakukan beberapa kunjungan ke Gunung Paekti sejak 2018. Kantor berita resmi KCNA menyebut Kota Samjiyon sebagai lambang peradaban modern.
KCNA mengatakan, Kim berkunjung ke Kota Samjiyon untuk memeriksa tahap ketiga dan tahap terakhir konstruksi. Pembangunan Kota Samjiyon akan selesai pada akhir 2021. Pembangunan kota tersebut sempat tertunda karena sanksi internasional dan pandemi virus korona.
“Dia mengatakan Samjiyon telah berubah menjadi contoh kota modern pegunungan di bawah sosialisme dan standar pembangunan pedesaan berkat perjuangan gigih para pekerja meskipun lingkungan utara tidak menguntungkan,” kata laporan KCNA.
Kim mengatakan, membangun kota baru memberikan pengalaman dalam konstruksi, desain dan teknologi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk wilayah lain. Kota Samjiyon adalah salah satu inisiatif terbesar yang diluncurkan Pyongyang sebagai upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi. Terutama ketika negara itu menghadapi sanksi internasional atas program nuklir dan misilnya.
Laporan KCNA tidak memberikan tanggal kunjungan Kim. Tetapi kunjungan ini adalah aktivitas publik pertama Kim selama 35 hari, atau sejak dia memberikan pidato di pameran pertahanan.
Hampir dua tahun setelah menutup perbatasan untuk mencegah Covid-19, Korea Utara kembali melanjutkan pengiriman logistik dengan kereta api ke Cina. Ini merupakan pertanda bahwa, Korea Utara dapat segera membuka kembali perbatasan.