Jumat 19 Nov 2021 00:20 WIB

Kasus Dokter Pro Ivermectin Berujung Pengunduran Diri

Dokter AS ditangguhkan izin praktiknya karena beri ivermectin untuk pasien Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
 Obat Ivermectin untuk manusia. Dokter di AS mengundurkan diri dari Houston Methodist setelah hak praktiknya ditangguhkan karena kontroversi pemberian ivermectin untuk pasien Covid-19.
Foto:

Dipaksa pasien

Pada September lalu, hakim di Ohio, Amerika Serikat memutuskan bahwa rumah sakit tidak bisa dipaksa untuk memberikan ivermectin pada pasien Covid-19. Keputusan itu sekaligus menganulir keputusan sebelumnya yang memerintahkan dokter agar memberikan obat yang belum disetujui untuk pengobatan Covid-19 itu.

Sebelumnya, dalam keputusan setebal 11 halaman, Hakim Permohonan Umum Hamilton County, Michael Oster, Jr menulis, "tidak ada keraguan bahwa komunitas medis dan ilmiah tidak mendukung penggunaan ivermectin sebagai pengobatan untuk Covid-19". Oster memaparkan bahwa berdasarkan bukti saat ini, obat tersebut bukanlah pengobatan yang efektif untuk Covid- 19.

Oster mengutip nasihat dari Food and Drugs Administration, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dan asosiasi medis yang telah memperingatkan agar tidak menggunakan ivermectin untuk Covid-19. Oster juga menyebutkan bahwa penelitian penggunaan ivermectin untuk mengobati Covid-19 bermasalah, termasuk penarikan publikasi studi yang belum ditinjau sejawat dari situs web pracetak Research Square.

Putusan itu menindaklanjuti gugatan Julie Smith, istri dari pasien Jeffrey Smith. Julie menggugat rumah sakit agar dokter mau memberikan ivermectin pada suaminya yang sedang dirawat.

"Walaupun pengadilan ini bersimpati kepada penggugat dan memahami gagasan ingin melakukan apa saja untuk membantu orang yang dicintainya, namun kebijakan publik tidak boleh dan tidak mendukung mengizinkan dokter untuk mencoba-coba 'jenis' perawatan apa pun pada manusia," tulis Oster.

Jeffrey Smith (51 tahun) positif Covid-19 pada 9 Juli dan dirawat di Rumah Sakit West Chester hampir sepekan. Dia diintubasi pada 1 Agustus dan pada 19 Agustus peluangnya untuk bertahan hidup turun di bawah 30 persen.

Baca juga : 31.624 ASN Ditemukan Terima Bansos Covid-19

Julie kemudian meminta rumah sakit untuk memberikan ivermectin, tetapi dokter menolak. Obat itu telah diresepkan oleh Dr Fred Wagshul, seorang ahli paru yang tidak terafiliasi dengan West Chester.

Wagshul menganjurkan penggunaan ivermectin untuk pasien Covid-19. Ia pernah mengatakan kepada Ohio Capital Journal bahwa tidak menggunakannya sama saja seperti "genosida".

Pengacara Jonathan Davidson mengabarkan bahwa Jeffrey Smith telah wafat pada 25 September di usia 51 tahun. Berdasarkan temuan terbaru, peneliti dari Institute for Clinical Research Malaysia (ICR) mengungkapkan, penggunaan ivermectin berbarengan dengan obat standar tidak memiliki efek signifikan pada pasien Covid-19 dibandingkan dengan pemberian perawatan standar saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement