Kamis 18 Nov 2021 20:54 WIB

UEA-Israel Kerja Sama Rancang Kapal Nirawak Multifungsi

Kapal nirawak akan dapat digunakan untuk tujuan militer, intelijen, maupun komersial

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Kapal nirawak kerja sama UEA-Israel akan dapat digunakan untuk tujuan militer, intelijen, maupun komersial. Ilustrasi.
Foto: Abir Sultan/EPA
Kapal nirawak kerja sama UEA-Israel akan dapat digunakan untuk tujuan militer, intelijen, maupun komersial. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Perusahaan pembuatan senjata Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel telah menandatangani perjanjian strategis untuk merancang kapal nirawak yang mampu melakukan perang anti-kapal selam. Kolaborasi itu menjadi salah satu realisasi kemitraan strategis sejak kedua negara menyepakati perjanjian damai tahun lalu.

Kontraktor pertahanan UEA, EDGE, dan Israel Aerospace Industries (IAI) mengumumkan kesepakatan strategis yang dicapainya pada hari terakhir Dubai Airshow, Kamis (18/11). Dalam sebuah pernyataan bersama, EDGE dan IAI mengatakan mereka akan merancang kapal nirawak modular canggih “170 M”. Kapal tersebut dapat digunakan untuk tujuan militer dan komersial.

Baca Juga

“Perkembangan ini akan membuka banyak pintu bagi kami di pasar lokal dan global, baik militer maupun komersial,” kata Kepala Eksekutif EDGE Faisal Al Bannai dalam sebuah pernyataan.

Kapal 170 M nantinya dirancang untuk dapat beroperasi semi dan sepenuhnya otonom. Ia dapat melakukan misi, termasuk mendeteksi kapal selam dan perang anti-kapal selam. Kapal tersebut juga dapat digunakan untuk tujuan intelijen, pengawasan, pengintaian, deteksi ranjau dan penyisiran, serta sebagai platform penyebaran untuk jenis pesawat tertentu.

Secara komersial, kapal 170 M dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi minyak dan gas. Abu Dhabi Ship Building (ADSB) akan merancang platform dan mengintegrasikan sistem kontrol serta muatan. Sementara IAI bakal mengembangkan sistem kontrol otonom dan mengintegrasikan muatan ke dalamnya.

UEA dan Israel belum mengumumkan berapa banyak modal yang telah dikucurkan untuk proyek pengembangan kapal tersebut. Mereka pun belum mengungkapkan kapan proyek itu akan memasuki tahap produksi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement