REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Komite anggaran Parlemen Eropa pada Kamis menyetujui EUR149,6 juta (USD170 juta) dalam pendanaan tambahan untuk membantu pengungsi Suriah di Turki.

Dengan dana tambahan, blok tersebut ingin memberikan “dukungan kemanusiaan berkelanjutan kepada yang paling rentan dari sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah di Turki yang melarikan diri dari konflik yang sedang berlangsung yang telah merusak negara mereka selama lebih dari 10 tahun,” kata pernyataan pers.

Dukungan keuangan akan memperpanjang program bantuan tunai multiguna blok tersebut, yang menyediakan transfer bulanan bagi mereka yang membutuhkan, hingga awal 2023.

Skema tersebut, yang secara resmi disebut Emergency Social Safety Net, adalah program kemanusiaan terbesar dalam sejarah blok tersebut, dan telah membantu 1,8 juta pengungsi memenuhi kebutuhan penting seperti sewa rumah, tagihan, makanan, dan obat-obatan.

Tambahan EUR149,6 juta akan dibiayai dari sisa margin anggaran 2021, tetapi menurut perkiraan Komisi Eropa, program bantuan tunai yang diperpanjang akan membutuhkan total EUR325 juta hingga awal 2023.

Mengikuti rekomendasi komite anggaran, anggota parlemen Uni Eropa diprediksi secara resmi menyetujui dukungan pada sidang umum mereka minggu depan. Negara-negara anggota Uni Eropa telah menyetujui perpanjangan bantuan kemanusiaan pada September.

Turki adalah negara tuan rumah terbesar bagi pengungsi Suriah, memberikan perlindungan kepada hampir empat juta orang yang melarikan diri dari perang saudara, lebih dari negara lain di dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika