Kamis 25 Nov 2021 08:31 WIB

Eks Bos Inteljien Ingatkan Israel tak Sembrono Serang Iran

Serangan terhadap nuklir Iran akan jauh lebih rumit daripada ke Suriah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto:

Selama dua tahun terakhir, operasi intelijen Israel telah dikaitkan dengan ledakan besar di empat fasilitas nuklir, dan pembunuhan kepala ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. Terlepas dari serangan ini, Iran dengan cepat melanjutkan operasi nuklir dan meningkatkan peralatan untuk memungkinkan pengayaan uranium yang lebih cepat. Para pejabat AS juga mencatat bahwa Iran telah meningkatkan sistem pertahanannya terhadap serangan siber.

Masalah ini telah menjadi salah satu dari banyak perbedaan antara pejabat Israel dan Amerika tentang bagaimana menangani program nuklir Iran.  Washington mengedepankan diplomasi sebagai jalan terbaik ke depan. Sementara Israel menekankan untuk mempertahankan diri terhadap kemampuan nuklir Iran.

"Iran tidak akan membuat konsesi hanya karena kami meminta mereka dengan baik," ujar penasihat keamanan nasional Israel, dilansir Alarabiya.

Pekan lalu, pengawas atom PBB meyakini Iran telah meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya. Hal ini melanggar kesepakatan JCPOA dengan enam kekuatan dunia.

Dalam laporan triwulan, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa, Iran memiliki perkiraan stok uranium yang diperkaya hingga 60 persen kemurnian fisil sebanyak 17,7 kilogram. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yaitu 10 kilogram.

Para pejabat AS mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan sementara dengan Iran. Kesepakatan tersebut yaitu membekukan produksi uranium yang diperkaya, dengan imbalan pelonggaran sejumlah sanksi. Hal ini diharapkan dapat mengulur waktu untuk negosiasi JCPOA, dan menjaga Israel agar tidak mengebom fasilitas Iran.

Diplomat senior dari China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris berencana untuk bertemu dengan pejabat Iran di Wina pada 29 November. Mereka akan berupaya membujuk Teheran untuk kembali mematuhi kesepakatan JCPOA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement