Pertama, protein lonjakan dalam varian omicron sangat berbeda dari versi virus yang lebih lama. Akibatnya, tubuh yang telah divaksinasi tidak dapat mengenali jenis varian yang benar-benar baru.
Kedua, dari 30 lebih mutasi, tiga di antaranya H655Y, N679K dan P681H, membantu virus menembus sel-sel tubuh lebih mudah. Sementara itu, dua mutasi, yakni R203K dan G204R, membantu virus bereplikasi lebih cepat.

Berdasarkan laporan Daily Mail, para ilmuwan Inggris mengatakan bahwa mutasi P681H dan N679K jarang terlihat berbarengan. Adanya dua mutasi sekaligus itu dapat membuat omicron lebih resisten terhadap vaksin.
Varian yang berpotensi lebih menular ini pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November 2021. Sejak itu, omicron telah ditetapkan sebagai "variant of concern" oleh WHO.
Mekanisme "immune escape" yang potensial dari strain Covid-19 telah memperbarui kekhawatiran tentang vaksinasi. Dengan jumlah mutasi yang tinggi, banyak di antaranya dapat menyebabkan peningkatan resistensi antibodi dan penularan serta membatasi efektivitas vaksin Covid-19 yang ada.