Sabtu 04 Dec 2021 00:10 WIB

WHO: Pembatasan Perjalanan Hanya Ulur Waktu Hadapi Omicron

WHO mengingatkan kemungkinan lonjakan kasus baru di tengah penyebaran omicron.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Bandara Sydney, Australia. WHO menyebut pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh beberapa negara dapat mengulur waktu ledakan kasus Covid-19 terkait varian omicron.
Foto:

WHO sebelumnya telah mendesak agar penutupan perbatasan dipertahankan. WHO mencatat penutupan perbatasan sering memiliki efek terbatas dan dapat menyebabkan gangguan besar.

Apalagi, para pejabat di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang mengidentifikasi varian omicron telah mencela pembatasan pada pelancong dari wilayah tersebut. Mereka merasa negaranya dihukum karena memperingatkan dunia tentang virus yang telah bermutasi tersebut.

Para ilmuwan kini masih bekerja keras untuk mempelajari lebih lanjut tentang omicron sejak telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian ("variant of concern") oleh WHO. Alasannya, jumlah mutasi dan informasi awal menunjukkan omicron mungkin lebih menular daripada varian lain.

"Beberapa negara di kawasan Pasifik Barat menghadapi lonjakan yang dimulai sebelum omicron diidentifikasi, meskipun kasus Covid-19 dan kematian di banyak negara lain telah menurun atau mendatar. Tapi itu bisa berubah," ucap Kasai.

Sejumlah negara di Asia telah mengonfirmasikan temuan kasus Covid-19 terkait varian omicron, termasuk Australia, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Malaysia bahkan menyebut kasus omicron lebih dulu ada di negaranya daripada Afrika Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement