REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (6/12). Pertemuan itu untuk membahas hubungan pertahanan dan perdagangan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi, menyatakan agenda pertemuan tahunan itu mencakup masalah politik dan pertahanan. Kedua negara diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan, khususnya di bidang perdagangan dan pertahanan.
India dan Rusia memiliki sejarah panjang menjalin hubungan dekat. Namun baru-baru ini, India semakin dekat dengan Amerika Serikat (AS), yang dianggap penting untuk melawan China yang bermasalah di perbatasan Ladakh timur.
India sedang mencoba untuk mengarahkan hubungan pertahanannya dengan Rusia karena meningkatkan hubungan militernya dengan AS. India dan Rusia sedang mendiskusikan dan kemungkinan akan menandatangani perjanjian teknis militer 10 tahun yang dapat membantu dalam transfer teknologi baru ke India.
Negara pembeli utama peralatan militer ini sangat bergantung pada bekas Uni Soviet selama Perang Dingin. Namun, telah mendiversifikasi pembeliannya dengan memilih peralatan AS juga.
Selama masa kepresidenan Donald Trump, AS dan India menandatangani kesepakatan pertahanan senilai lebih dari 3 miliar dolar AS. Perdagangan pertahanan bilateral meningkat dari mendekati nol pada 2008 menjadi 15 miliar dolar AS pada 2019.
Akuisisi India atas sistem rudal S-400 Rusia yang dianggap penting dalam melawan China dapat terbukti menjadi gangguan di ikatan dengan AS. Washington telah meminta mitranya untuk menjauh dari peralatan militer Moskow untuk menghindari kemungkinan sanksi.
India dan Rusia juga diperkirakan akan memperkuat kesepakatan perdagangan. Mereka telah menetapkan target 30 miliar dolar AS dalam perdagangan bilateral pada akhir 2025.