REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Selasa mengancam Moskow dengan sanksi baru jika pasukan Rusia menyerang Ukraina.
Berbicara pada konferensi tahunan duta besar Uni Eropa, von der Leyen menegaskan kembali "dukungan penuh dan tak tergoyahkan blok itu untuk Ukraina" yang menghadapi ancaman militer besar-besaran dari Rusia di sepanjang perbatasannya.
Uni Eropa (UE) harus membela demokrasi melawan "permainan kekuatan geopolitik sinis" Rusia, kata von der Leyen, memperingatkan bahwa blok tersebut akan "merespons dengan tepat setiap agresi lebih lanjut, termasuk pelanggaran hukum internasional atau tindakan jahat lainnya, yang dilakukan terhadap kami atau tetangga kami, termasuk Ukraina."
Dia menggarisbawahi bahwa UE akan merespons dengan "meningkatkan dan memperluas yang kuat dari rezim sanksi yang ada" dan langkah-langkah pembatasan tambahan dalam koordinasi dengan mitra internasional.
Menekankan Brussel lebih suka terlibat dalam dialog konstruktif dengan Moskow, Von der Leyen mengatakan ini saat ini tidak mungkin karena "pilihan yang disengaja dan tindakan agresif Rusia yang terus mengganggu stabilitas keamanan di Eropa".
Setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Riga pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menjanjikan pembalasan dan memberikan konsekuensi politik dan ekonomi yang serius bagi Rusia jika melakukan agresi terhadap Ukraina.
Pada 2014, Moskow mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur melawan pemerintah pusat, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan selama tujuh tahun terakhir. Uni Eropa telah menerapkan langkah-langkah pembatasan dalam menanggapi krisis Ukraina sejak 2014.
Saat ini, 185 orang dan 48 entitas berada dalam daftar hitam blok tersebut karena melanggar integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina. Sanksi ekonomi terpisah pada sektor keuangan, energi, dan pertahanan Rusia juga diberlakukan, di mana blok tersebut mengatakan Moskow enggan sepenuhnya menerapkan Perjanjian Minsk yang bertujuan untuk membangun perdamaian di Ukraina Timur.