REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak mempertimbangkan untuk menempatkan pasukannya di Ukraina di tengah ketegangan dengan Rusia, kata Presiden Joe Biden pada Rabu (8/12).
"Itu tidak ada di atas meja," kata Biden kepada wartawan sebelum berangkat dari Gedung Putih ke negara bagian Missouri saat ditanya apakah dia akan mengirim pasukan ke Ukraina.
"Tetapi gagasan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan secara sepihak untuk menghadapi Rusia yang menginvasi Ukraina tidak ada dalam kartu saat ini," ujar dia.
Pernyataannya datang satu hari setelah panggilan video dengan sejawatnya dari Rusia Vladimir Putin, di mana dia memperingatkan Moskow terhadap agresi militer terhadap Ukraina dan mengancam langkah-langkah sanksi "ekonomi yang keras".
Mengenai pertemuan itu, Biden mengatakan tidak ada "kata-kata kasar" dengan pemimpin Rusia. "Saya membuatnya sangat jelas, jika pada kenyataannya, dia menginvasi Ukraina akan ada konsekuensi yang parah, konsekuensi ekonomi, tidak seperti yang pernah dia lihat," tekan dia.
Moskow baru-baru ini mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.Langkah itu memicu kekhawatiran bahwa Rusia mungkin melakukan agresi militer. Menurut pejabat Ukraina, Moskow dapat memicu eskalasi skala besar pada Januari.