REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Pemerintah Kanada meminta warganya tak melakukan perjalanan ke luar negeri hingga bulan depan. Hal itu disampaikan setalah Kanada mendeteksi 80 kasus Covid-19 varian Omicron.
“Saya katakan dengan sangat jelas: sekarang bukan waktunya untuk bepergian,” kata Menteri Kesehatan Kanada Jean-Yves Duclos dalam sebuah konferensi pers, Kamis (16/12).
Omicron telah terdeteksi, dia menekankan, jelas ada penularan komunitas. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memahami bahwa imbauan agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri tak disukai atau menyebalkan. Namun dia menyerukan warga agar tetap mengikuti saran kesehatan masyarakat.
“Berhati-hatilah selama musim liburan ini. Beri anak-anak Anda suntikan (vaksin) mereka,” ujarnya.
Jumlah kasus Covid-19 di Kanada telah mencapai level tertinggi sejak 1 Oktober. Provinsi terpadat di sana, yakni Ontario, melaporkan 1.536 kasus baru pada Senin (13/12) lalu. Angka itu melonjak 70 persen dari pekan lalu. Di antara kasus-kasus tersebut, 80 di antaranya adalah Omicron.
Sejauh ini Kanada sudah mencatatkan 1,86 juta kasus Covid-19. Lebih dari 30 ribu warga di sana meninggal akibat terinfeksi virus korona. Terkait Omicron, varian tersebut dilaporkan sudah terdeteksi di lebih dari 60 negara.
Pakar kesehatan pemerintah mengatakan Omicron lebih menular dari varian Delta. Varian tersebut sudah menyebar di Kanada sejak pertama kali terdeteksi bulan November lalu.