Kamis 30 Dec 2021 17:52 WIB

China: Bela Taiwan, AS akan Terima Akibatnya

Menlu China menilai AS telah menempatkan Taiwan dalam posisi bahaya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
Foto: AP/Tiziana Fabi/AFP POOL
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan Amerika Serikat (AS) akan menerima konsekuensi atas dukungannya terhadap Taiwan. Wang mengatakan, AS telah menempatkan Taiwan dalam bahaya.

"Dengan mendorong pasukan kemerdekaan Taiwan, Amerika Serikat tidak hanya menempatkan Taiwan ke dalam situasi yang sangat berbahaya tetapi juga Amerika Serikat akan  menghadapi akibatnya," ujar Wang.

Baca Juga

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Dalam dua tahun terakhir, Cina telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan. Hal ini memicu kemarahan Taipei dan kekhawatiran Washington.

Amerika Serikat tidak mempunyai hubungan diplomatik secara resmi dengan Taiwan. Namun AS merupakan pemasok persenjataan terbesar bagi militer Taiwan dan pendukung internasional terpenting.

Dukungan AS terhadap Taiwan merupakan salah satu faktor kunci dalam ketegangan hubungan antara Cina dan Amerika Serikat. Cina kerap menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.

Taiwan mengatakan, mereka adalah negara merdeka dan berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan serta demokrasinya.  "Taiwan tidak memiliki jalan lain selain reunifikasi dengan daratan," kata Wang.

Taiwan menjadi salah satu isu pokok yang dibahas dalam pertemuan virtual Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping 16 November lalu. Pada kesempatan itu, Biden menekankan bahwa Washington mendukung Taiwan Act.

Taiwan Act adalah undang-undang (UU) yang menetapkan bahwa AS akan mendukung pertahanan diri Taiwan. Caranya dengan menyediakan penjualan senjata atau peralatan militer serta mencegah upaya apa pun oleh Cina untuk merebut paksa Taiwan.

Berbeda dengan pernyataan Biden, China justru menyebut bahwa presiden AS tersebut menentang kemerdekaan Taiwan. Menurut China, pada kesempatan itu Xi turut menekankan bahwa siapa pun yang “bermain api” di sekitar Taiwan, pasti akan membakar diri mereka sendiri. Kementerian Luar Negeri Taiwan kemudian menuding Beijing dengan sengaja menyalahartikan pernyataan Biden.

Taiwan sudah berulang kali menyatakan bahwa ia adalah negara merdeka dengan nama Republik China. Taiwan selalu menyebut bahwa China tidak pernah memerintahnya dan tidak berhak berbicara atas namanya. Namun sebaliknya, China mengklaim Taiwan sebagai bagian yang tak terpisah dari teritorialnya. Hal itu membuat hubungan kedua belah pihak dibekap ketegangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement