REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memulai membangun jembatan di Danau Pangong Tso untuk mempercepat pergerakan pasukan di dekat pos militer India. Upaya ini diharapkan dapat mencegah Angkatan Darat India mengulangi Operasi Macan Tutul Salju yang terjadi pada Agustus 2020.
China menarik lebih dari 10 ribu tentara dan lebih dari 300 tank dari daerah Danau Pangong setelah perjanjian pelepasan 10 Februari 2021. Namun, Beijing memutuskan untuk membangun jembatan.
Danau Pangong Tso adalah salah satu dari beberapa titik gesekan di sepanjang Line of Actual Control (LAC) yang dibatasi secara longgar. Tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat China bentrok dengan batu dan batang besi pada 2020. Pada Februari 2021, kedua negara mencapai kesepakatan untuk menarik pasukan dari danau dan menghentikan patroli.
Jembatan ini untuk mengamankan ketinggian yang mendominasi di tepi selatan danau sepanjang 135 km yang dibagi antara India dan China di Ladakh Timur.
India mengambil alih tempat-tempat yang menguntungkan seperti Black Top, Helmet Top, Rechin-la dan Rezang-La dari barisan Kailash. Hal ini membuat India mendominasi seluruh wilayah Pangong.
"Orang-orang China terkejut dengan gerakan cepat dan penumpukan (di tepi selatan Pangong) ... Mereka mungkin telah mengambil pelajaran, dan karena mereka cepat dalam mengambil tindakan perbaikan, beberapa langkah telah dimulai untuk memastikan gerakan mereka melalui area itu lebih cepat dan mereka memiliki kemampuan untuk meningkatkan kehadiran secara besar-besaran," kata seorang sumber kepada The Print menjelaskan alasan pembangunan jembatan.