Selasa 04 Jan 2022 22:23 WIB

Jutaan Warga Afghanistan Terlantar, Organisasi Internasional Cemas

Usai Taliban berkuasa kembali, krisis kemanusiaan dan ekonomi di Afghanistan memburuk

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Seorang pria berjalan di jalan tanah di sebuah kamp untuk pengungsi internal di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Seorang pria berjalan di jalan tanah di sebuah kamp untuk pengungsi internal di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan keprihatinan atas jutaan orang yang terlantar di Afghanistan. Mereka pun mencemaskan jutaan warga Afghanistan yang kini menjadi pengungsi di negara tetangga.

 

Baca Juga

“Sekarang ada sekitar 5,5 juta pengungsi internal di Afghanistan, termasuk mereka yang hidup dalam situasi berkepanjangan, dan 664 ribu orang yang baru mengungsi akibat konflik pada 2021,” kata IOM dalam sebuah pernyataan, dilaporkan media Afghanistan, Tolo News.

Baca: Jerat Kemiskinan Pembelot Korut di Korsel

Menurut IOM, saat ini terdapat lebih dari 924 ribu warga Afghanistan yang pulang ke negaranya dari Iran dan Pakistan antara Januari-September 2021. Di sisi lain, 2,2 juta pengungsi dan 3,5 juta warga Afghanistan tak berdokumen sudah berada di negara-negara tetangga, terutama Iran serta Pakistan.

Baca: Investasi China Jadi Batu Sandungan Hubungan AS dan Israel

Setelah Taliban berkuasa kembali, krisis kemanusiaan dan ekonomi di Afghanistan memburuk. Hal itu memicu peningkatan aksi kejahatan dan kriminalitas di banyak kota di sana, termasuk Kabul. Sejumlah negara, termasuk anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menyatakan akan mendukung rakyat Afghanistan menghadapi krisis. 

Baca: Iran Janji Balas Kematian Soleimani Jika Trump tak Diadili

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement