Rabu 05 Jan 2022 11:30 WIB

Israel Hentikan Pembangunan Masjid di Yerusalem

Pihak berwenang pendudukan Israel menolak mengeluarkan izin bangunan masjid

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kantor berita Safa melaporkan Israel menghentikan pekerjaan pembangunan masjid di pemukiman Issawiya, Yerusalem Timur. Pasukan Israel menyerbu daerah rakyat Palestina dan memerintahkan pembangunan Masjid Al-Taqwa.

Dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (5/1) melaporkan aktivis Palestina Mohammed Abu Hummus mengatakan pendudukan Israel memerintahkan agar konstruksi dihentikan. Alasannya masjid tersebut tidak memiliki izin bangunan.

Baca Juga

Baca: Masyarakat Palestina Tuntut Pembebasan Tahanan yang Mogok Makan

Ia mencatat pihak berwenang pendudukan Israel menolak mengeluarkan izin bangunan masjid yang sangat dibutuhkan di lingkungan tersebut. Issawiya dihuni sekitar 20 ribu rakyat Paletina yang dihidup di bawah pengawasan ketat polisi Israel.

Setiap hari kendaraan militer Israel berpatroli di jalan-jalan pemukiman tersebut. Drone-drone polisi Israel juga diterbangkan di atasnya.

Baca: Akhir dari 141 Hari Mogok Makan Tahanan Palestina di Israel

Warga desa menderita karena infrastruktur yang buruk dan kerap diganggu oleh pihak berwenang pendudukan Israel. Pemerintah Israel menolak memberikan izin bangunan untuk memungkinkan ekspansi alami.

Sudah sejak lama organisasi-organisasi hak asasi manusia mengungkapkan kebijakan-kebijakan diskriminasi Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Yerusalem. Termasuk pembongkaran rumah, lokasi izin bangunan yang diskriminatif dan pengusiran paksa keluarga-keluarga Palestina dari rumahnya.

Baca: Taliban: Rusia Rencanakan Investasi Minyak dan Gas di Afghanistan

Safa melaporkan karena kebijakan-kebijakan Israel tersebut luas Issawiya semakin mengecil. Dari 12,5 kilometer persegi pada tahun 1967 menjadi tinggal 2,4 kilometer persegi pada 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement