Kamis 06 Jan 2022 10:58 WIB

Prancis Hadapi Situasi Terburuk Akibat Covid-19

Perang melawan pandemi Covid-19 di Prancis masih jauh dari selesai

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Perawat Marie-Laure Satta membelai wajahnya selama jeda dalam shift Malam Tahun Baru di unit perawatan intensif COVID-19 di rumah sakit la Timone di Marseille, Prancis selatan, 31 Desember 2021. Jumlah infeksi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya sekali lagi mengungkap kekurangan dana dan kekurangan sistem perawatan kesehatan masyarakat, bahkan di bagian Eropa yang maju. Perang melawan pandemi Covid-19 di Prancis masih jauh dari selesai.
Foto:

Gelombang yang intens juga telah mendorong pihak berwenang untuk mengizinkan petugas kesehatan yang terinfeksi virus corona untuk terus merawat pasien daripada mengasingkan diri demi mengurangi kekurangan staf di fasilitas medis.

Menurut langkah-langkah terbaru yang diumumkan pada hari Minggu (2 Januari), orang yang divaksinasi lengkap yang dites positif sekarang akan diminta untuk mengisolasi diri selama tujuh hari, turun dari 10 hari. Isolasi diri dapat dicabut lima hari jika orang dites negatif. Sementara itu, kontak yang divaksinasi lengkap dari orang-orang yang dites positif tidak lagi diharuskan untuk mengisolasi diri.

Itu terjadi sehari setelah pihak berwenang Prancis mengumumkan bahwa anak-anak berusia enam tahun ke atas harus mengenakan masker di tempat-tempat dalam ruangan yang terbuka untuk umum. Langkah-langkah ini mengikuti serangkaian langkah lain yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jean Castex pada pekan terakhir tahun 2021, yang mencakup pengurangan periode antara suntikan vaksin menjadi tiga bulan untuk suntikan booster.

Pertemuan juga dibatasi untuk 2.000 orang di dalam ruangan dan 5.000 di luar ruangan. Castex mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan pemerintah untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut, karena negara itu mengalami rekor jumlah kasus positif dan rawat inap.

Kafe dan bar diizinkan untuk melayani pelanggan yang duduk hanya selama tiga pekan mulai 3 Januari. “Kami melarang konser berdiri. Konsumsi makanan dan minuman akan dilarang di semua bioskop, teater, fasilitas olahraga, dan transportasi umum, termasuk perjalanan jarak jauh,” jelas PM Prancis.

"Langkah-langkah itu juga termasuk pengenalan kembali kerja jarak jauh, jika memungkinkan, dengan minimal tiga hari sepekan," kata Castex.

sumber : China.org/Euronews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement