Selasa 18 Jan 2022 18:49 WIB

Eks Penasihat: Boris Johnson Tahu Ada Pesta dan Setuju Melanjutkan

Boris Johnson mengatakan pesta di Downing Street adalah kegiatan kerja.

Rep: Lintar Satria/Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Halaman depan surat kabar Inggris di London, Inggris, 13 Januari 2022. Media Inggris telah bereaksi terhadap permintaan maaf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di parlemen menyusul tuduhan pesta penguncian di mana ia dikatakan telah menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pada bulan Mei 2020. Banyak Anggota Parlemen meminta Perdana Menteri untuk mengundurkan diri.
Foto:

"Setelah periode yang sangat sibuk, akan menyenangkan untuk memanfaatkan cuaca yang indah dan minum-minum di taman No.10 malam ini. Silakan bergabung dengan kami mulai pukul 6 sore dan bawa minuman Anda sendiri," tulis Reynolds dalam undangan yang disebar melalui email tersebut.

Pada Mei 2020, pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan sosial cukup ketat. Sekolah, pub, dan restoran ditutup. Sementara dua orang dari rumah tangga yang berbeda diizinkan untuk bertemu di luar ruangan, tetapi harus menjaga jarak 2 meter.

Johnson telah menyampaikan permintaan maaf di parlemen karena menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pertama virus korona. Johnson menyadari bahwa tindakannya telah membuat publik Inggris marah dan kecewa.

"Saya meminta maaf. Saya telah cukup belajar untuk mengetahui bahwa ada hal-hal yang tidak kami lakukan dengan benar, dan saya harus bertanggung jawab," kata Johnson.

Johnson kemudian menjelaskan tentang pesta yang digelar di Downing Street pada 20 Maret 2020. Dia mengatakan, taman di Downing Street terus digunakan karena merupakan sumber udara segar untuk membantu menghentikan virus.

Pemimpin Konservatif Skotlandia Douglas Ross meminta Boris Johnson untuk mengundurkan diri. Seruan kepada Johnson untuk mengundurkan diri juga datang dari partai oposisi lainnya.

"Perdana Menteri menghadiri pertemuan pesta di Downing Street pada 20 Mei, maka dia tidak dapat melanjutkan sebagai perdana menteri. Jadi, saya harus mengatakan bahwa posisinya tidak dapat lagi dipertahankan," ujar Ross, dilansir Anadolu Agency, Kamis (13/1/2022).

 

Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, mengatakan, permintaan maaf Johnson tidak dapat mengobati kekecewaan masyarakat. Starmer bersikeras bahwa pemimpin Partai Konservatif itu harus segera mundur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement