REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia telah mengerahkan lebih banyak pasukan militer dan persenjataan ke perbatasan Ukraina. Amerika Serikat (AS) menduga, Rusia akan melakukan invasi ke Ukraina dalam waktu dekat.
Potensi invasi dapat membuat Moskow menggunakan berbagai sistem senjata yang berbeda. Berikut adalah lima senjata teratas yang bisa digunakan Rusia dalam serangan ke Ukraina, seperti dilansir Business Insider, Kamis (20/1/2022).
1. Tank Tempur T-90
Tank tempur utama T-90 adalah tank terbaik dan paling teruji. T-90 telah digunakan dalam pertempuran di Dagestan, Ukraina, dan Suriah. Tank tipe ini memiliki beberapa tipe dan peningkatan kemampuan selama bertahun-tahun.
Tipe Armor adalah titik penjualan teratas tank T-90. Tank Armor reaktif eksplosif Kontakt-5 dibuat untuk melawan peluru sabot yang menembus musuh. Tank ini dapat memberikan perlindungan lebih besar ketimbang oleh baju besi Relikt modern.
Sementara, sistem penanggulangan pada tipe tank Shtora-1 berguna untuk menghalau rudal anti-tank dari musuh. Shtora-1 akan mengeluarkan sinyal inframerah yang mengganggu. Jika ada serangan dari tank lain, maka Shtora-1 secara otomatis mengirimkan peringatan dan mendistribusikan granat asap untuk menyembunyikan pergerakan.
Namun di sisi lain, T-90 mengalami kesulitan dalam Perang Saudara Suriah ketika militan menghancurkan lima tank tersebut dengan rudal anti-tank. Ukraina akan bergantung pada rudal Javelin untuk melawan T-90. Tapi rudal itu tidak cukup untuk melawan semua tank Rusia.
2. Tank Howitzer Self-Propelled
Howitzer self-propelled merupakan kendaraan artileri yang memiliki mobilitas tinggi. Howitzer self-propelled termasuk kategori kendaraan tempur lapis baja yang biasanya menggunakan roda rantai dan dipersenjatai oleh sebuah meriam Howirzer besar atau artileri berupa mortir atau roket.
Rusia juga memiliki Howitzer self-propelled baru yang disebut Koalitsiya-SV dan mirip dengan Paladin M109A7 milik Amerika Serikat. Koaltsiya dapat menembakkan 16 peluru per menit dengan pemuat otomatis. Pemuat otomatis itu harus efektif agar dapat melakulan tembakan cepat.
Koaltsiya menembakkan berbagai macam peluru, mulai dari fragmentaris berdaya ledak tinggi hingga peluru kendali presisi dan peluru cluster.
3. Pengangkut Personel Lapis Baja Rakushka
Serangan Ukraina kemungkinan akan menggunakan pasukan udara untuk mendarat di belakang garis musuh dan menyebabkan kekacauan. Oleh karena itu, Rusia menyiapkan pengangkut personel lapis baja BTR-MD Rakushka yang siap mengudara. Model standar yang dapat membawa 13 tentara ini dilengkapi dengan senjata ringan dan peluncur granat 30 mm.
Pasukan lintas udara ini dapat melompat keluar dari Rakushka dan menembakkan sistem pertahanan udara portabel (MANPAD) Verba. Rakushka akan memberikan data penargetan langsung ke bidikan senjata. Ini akan berbahaya bagi helikopter dan pesawat Ukraina.
4. Sistem Roket Multi-Peluncuran Uragan
Uragan-1M adalah sistem roket peluncuran ganda yang dipasang di truk, yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada pasukan Ukraina. Uragan memiliki dua pod dengan 12 tabung peluncuran cepat. Termasuk roket 300 mm yang dilengkapi dengan hulu ledak seberat 617 pon.
Uragan-1M memiliki jangkauan di atas 55 mil dengan berbagai macam roket untuk berbagai jenis target. Uragan juga dilengkapi dengan hulu ledak standar yang mempunyai daya ledak tinggi. Termasuk anti-personil, roket anti-tank, cluster, dan hulu ledak pembakar.
5. Rudal Permukaan-ke-Permukaan Iskander
Rusia dikenal dengan rudal permukaan-ke-permukaannya yang disebut Iskander. Rusia dilaporkan memiliki 136 sistem Iskander yang dapat menembakkan rudal jarak pendek, yang mengancam Ukraina.
Rudal tersebut dapat diluncurkan dalam 16 menit, dengan hulu ledak standar high-explosive hingga bunker-busting. Sistem pertahanan udara Ukraina akan mengalami kesulitan bertahan melawan Iskander. Sistem ini memiliki kecepatan supersonik dengan fitur mengelak, serta dapat menyebarkan umpan untuk menipu pembela rudal.