REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran, China, dan Rusia menggelar latihan angkatan laut gabungan ketiga mereka di utara Samudra Hindia. Stasiun televisi Iran melaporkan angkatan laut dari Angkatan Bersenjata dan Garda Revolusi Iran berpartisipasi dalam latihan "2022 Marine Security Belt".
Juru bicara latihan tersebut Laksamana Muda Mostafa Tajoldini mengatakan latihan dilaksanakan di area seluas 17 ribu kilometer persegi. Latihan tersebut meliputi latihan taktis seperti menyelamatkan kapal terbakar, membebaskan kapal yang dibajak dan menembak target udara pada malam hari.
Ia mengatakan latihan dimulai pada Jumat (21/1/2022) dini hari. Tajoldini mengatakan ketiga negara mulai menggelar latihan angkatan laut gabungan di Samudra Hindia dan Laut Oman sejak 2019.
"Tujuan dari latihan ini untuk memperkuat keamanan dan fondasi di kawasan dan memperluas kerja sama multilateral antara tiga negara untuk bersama-sama mendorong perdamaian dunia, keamanan maritim dan menciptakan komunitas maritim untuk masa depan bersama," kata Tajoldini.
Sejak berkuasa bulan Juni lalu Presiden Iran Ebrahim Raisi mengejar kebijakan "ke arah timur" untuk memperdalam hubungan dengan China dan Rusia. Pada bulan September lalu Teheran bergabung dengan Shanghai Cooperation Organisation, lembaga keamanan Asia tengah yang dipimpin Beijing dan Moskow.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengunjungi China pada pekan lalu. Pada Kamis (20/1/2022) kemarin Presiden Iran juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.