REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia, Ukraina menggelar latihan militer di dekat wilayah Krimea. Tentara Ukraina pada Jumat mengatakan beberapa sistem peluncur roket BM-21 Grad digunakan dalam latihan di Kherson, yang terletak di dekat Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada 2014.
Latihan itu dilakukan untuk mempersiapkan militer Ukraina menghadapi situasi darurat apa pun. Upaya diplomatik terus mengurangi ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Barat, dan semua mata kembali tertuju pada perbatasan Rusia-Ukraina dan wilayah garis depan.
Rusia dituduh telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, sebuah langkah yang telah memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow dapat merencanakan serangan militer lain terhadap tetangga bekas Sovietnya itu. Kremlin telah membantah tuduhan Barat tentang invasi itu, dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk melakukan latihan.
Pasukan Rusia menginvasi Semenanjung Krimea pada Februari 2014, dan Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah tersebut menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya. Turki dan AS, serta Majelis Umum PBB, memandang pencaplokan itu sebagai tindakan ilegal.
Menurut PBB, lebih dari 13.000 orang telah tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah Donbass Ukraina sejak 2014