Senin 24 Jan 2022 17:38 WIB

Dalam Sepekan, Dua Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak

Maldonado masuk dalam program perlindungan negara bagian untuk jurnalis

Rep: Rizky Jaramaya / Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jurnalis (Ilustrasi)
Foto: IST
Jurnalis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Seorang jurnalis Meksiko, Lourdes Maldonado Lopez

tewas dengan luka tembak pada Ahad (23/1/2022). Ini merupakan insiden kedua yang terjadi dalam waktu sepekan di kota perbatasan utara Meksiko, Tijuana.

Baca Juga

Menurut pernyataan dari kantor kejaksaan negara bagian Baja, California, Maldonado ditemukan tewas tertembak di dalam mobil. Pihak berwenang telah menerima panggilan 911 sekitar pukul 19.00 malam waktu setempat. Petugas kepolisian menemukan Maldonado tewas pada mereka datang ke lokasi kejadian.

Pada 2019, Maldonado datang ke konferensi pers harian Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pada pagi hari. Dia meminta dukungan, bantuan, dan keadilan.

“Karena saya takut dengan hidup saya,” kata Maldonado saat itu.

Maldonado telah terlibat dalam perselisihan selama bertahun-tahun dengan Jaime Bonilla, yang terpilih sebagai gubernur Baja California pada 2019. Bonilla merupakan kandidat dari Partai Morena yang dipimpin Lopez Obrador. Bonilla mengakhiri masa jabatannya pada akhir 2021 lalu.

Belum lama ini Maldonado  mengumumkan bahwa, dia memenangkan perselisihan dengan perusahaan media yang dimiliki Bonilla setelah sembilan tahun proses pengadilan. Maldonado telah berkerja dengan banyak media. Tetapi dalam beberapa waktu terakhir dia melakukan acara internet, radio, dan televisi bertajuk "Brebaje," yang berfokus pada berita lokal.

Sumber yang mengetahui kasus ini mengatakan Maldonado masuk dalam program perlindungan negara bagian untuk jurnalis. Artinya beberapa polisi menjaga rumahnya.

Sebelumnya pada Senin pekan lalu, fotografer Margarito Martinez ditembak mati di luar rumahnya. Dia bekerja untuk media lokal, Cadena Noticias, serta untuk media nasional dan internasional lainnya.

Martinez kerap meliput kejahatan geng dan kekerasan yang terletak di perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko di seberang San Diego. Kantor Kejaksaan Agung di negara bagian Tijuana, Baja California mengatakan, petugas polisi yang menanggapi panggilan 911 sekitar tengah hari menemukan tubuh Martinez di luar rumahnya dengan cedera kepala yang disebabkan oleh senjata api.

Seorang rekan jurnalis dari Baja California mengatakan, Martinez telah dimasukkan dalam program negara yang bertujuan untuk melindungi kehidupan jurnalis.

"Dia baru-baru ini masuk program perlindungan karena menerima ancaman," kata reporter yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Tijuana telah menjadi salah satu kota paling kejam di Meksiko karena konflik antar.geng narkoba. Mereka terlibat dalam perang wilayah terkait rute perdagangan manusia.

Komisi Hak Asasi Manusia Baja California mengutuk pembunuhan Martinez. Komisi itu mengatakan, setiap serangan terhadap jurnalis merupakan serangan terhadap kebebasan berekspresi dan hak masyarakat untuk mendapat informasi.

Martinez adalah jurnalis kedua yang dibunuh tahun ini di Meksiko. Sebelumnya seorang jurnalis Jose Gamboa tewas di negara bagian Veracruz. Antara 2000 hingga 2021, kelompok hak asasi manusia, Article 19, telah mencatat 145 pembunuhan terhadap jurnalis di Meksiko. Sementara tahun lalu, mereka mencatat tujuh kematian jurnalis Meksiko.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement