Ahad 30 Jan 2022 00:01 WIB

Australia akan Gelontorkan Jutaan dolar untuk Lindungi Koala

Populasi koala saat ini terus menurun hingga masuk kategori spesies rentan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Seekor koala terlihat di Tidbinbilla Nature Reserve dekat Canberra, Australia, 24 November 2020. Australia akan menggelontorkan 50 juta dolar Australia atau 35 juta dolar AS untuk program perlindungan habitat koala empat tahun ke depan.
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
Seekor koala terlihat di Tidbinbilla Nature Reserve dekat Canberra, Australia, 24 November 2020. Australia akan menggelontorkan 50 juta dolar Australia atau 35 juta dolar AS untuk program perlindungan habitat koala empat tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia akan menggelontorkan 50 juta dolar Australia atau 35 juta dolar AS untuk program perlindungan habitat koala empat tahun ke depan. Pemerintah mengatakan populasi satwa khas Australia itu menurun hingga masuk kategori spesies rentan.

Hewan berkantung asli Australia itu hampir musnah oleh kebakaran hutan, penyakit dan kendaraan. Diperkirakan jumlah di alam liar antara kurang dari 100 ribu hingga sekitar 330 ribu.

Baca Juga

"Koala merupakan salah satu ikon paling dicintai dan dikenal di Australia dan kami berkomitmen untuk melindungi mereka untuk generasi yang akan datang," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam pernyataannya, Sabtu (29/1/2022).

Paket baru menambah investasi pemerintah pada Koala menjadi 74 juta dolar Australia sejak tahun 2019. Dana itu akan digunakan untuk merestorasi habitat, mempelajari populasi dan memperluas penelitan mengenai kesehatan koala.

Penyakit seksual menular yang juga ditemukan pada manusia, chlamydia, menyebar di antara koala. Penyakit itu berdampak pada setengah populasi binatang itu di beberapa daerah.

Penelitian organisasi marga satwa dunia,  World Wildlife Fund menemukan lebih dari 60 ribu koala tewas, terluka atau terdampak kebakaran hutan pada tahun 2019 dan 2020.

Sebagian besar koala tinggal di hutan eukaliptus di negara bagian timur dan di pinggiran pantai, biasanya hidup hingga 20 tahun. Mereka membawa anak-anak mereka dalam kantong dan tidur hingga 18 jam sehari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement