Ahad 30 Jan 2022 11:35 WIB

Menlu Prancis dan Jerman akan ke Ukraina 

Helatan keduanya bertujuan untuk upaya mengurangi ketegangan dengan Rusia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit Ukraina berdiri di parit di garis depan di daerah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 27 Januari 2022.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Prajurit Ukraina berdiri di parit di garis depan di daerah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 27 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis dan Jerman akan melakukan perjalanan ke Ukraina dalam waktu dekat. Helatan keduanya bertujuan untuk upaya mengurangi ketegangan dengan Rusia.

Seperti dilansir laman Anadolu Agency, Ahad (30/1), sebuah pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa Jean-Yves Le Drian dan timpalannya dari Jerman Annalena Baerbock akan mengunjungi Kyiv pada 7-8 Februari. Le Drian mengatakan dia meyakinkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba tentang dukungan penuh dan solidaritas.

Baca Juga

"Mobilisasi kami berlanjut, khususnya dalam format Normandia, untuk meredakan ketegangan," katanya di Twitter.

Awal pekan ini, Prancis menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi para penasehat kepala Negara Normandia Empat yakni Jerman, Prancis, Rusia, dan Ukraina – di Paris. Presiden Emmanuel Macron secara pribadi terlibat dalam dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Prancis, yang saat ini memegang kursi kepresidenan Dewan Uni Eropa, telah berjanji bahwa blok tersebut tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi sebagai pencegahan jika Rusia merusak integritas teritorial Ukraina. Rusia baru-baru ini mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan timur Ukraina. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa Kremlin merencanakan serangan militer lain terhadap bekas tetangga Sovietnya.

Namun Moskow membantah bahwa pihaknya tengah bersiap untuk menyerang dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan.  NATO pada Rabu menolak tuntutan Rusia untuk menarik pasukan dan senjatanya dari Eropa timur dan untuk menghentikan integrasi transatlantik Ukraina dalam jawaban resminya terhadap rancangan Moskow tentang keamanan Eropa.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement