REPUBLIKA.CO.ID, OUAGADOUGOU -- Uni Afrika (AU) telah menangguhkan Burkina Faso dari semua kegiatannya sebagai tanggapan atas kudeta militer pekan lalu. Penangguhan tersebut berlaku hingga tatanan konstitusional dipulihkan, kata AU pada Senin (31/1/2022).
Burkina Faso telah ditangguhkan dari blok regional Afrika Barat itu, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS), meskipun komunitas itu berhenti menjatuhkan sanksi setelah kudeta 24 Januari yang menggulingkan Presiden Roch Kabore.
Delegasi ECOWAS bersama dengan utusan PBB mengunjungi Burkina Faso pada Senin untuk bertemu dengan para pemimpin kudeta sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
"Dewan memutuskan sejalan dengan instrumen AU yang relevan ... untuk menangguhkan partisipasi Burkina Faso dalam semua kegiatan AU sampai pemulihan tatanan konstitusional di negara itu dijalankan," kata Departemen Urusan Politik, Perdamaian dan Keamanan AU dalam sebuah unggahan di Twitter. .
AU menangguhkan dua anggota Afrika Barat lainnya, Mali dan Guinea, setelah pengambilalihan militer mereka sendiri tahun lalu. Kudeta di Burkina Faso adalah yang keempat di kawasan itu dalam 18 bulan. ECOWAS dan sekutu internasional telah mengutuk kudeta tersebut, yang mereka khawatirkan dapat semakin mengganggu stabilitas negara yang dilanda kekerasan kelompok militan, tetapi ECOWAS dan sekutunya menyadari diri mereka tak bisa berbuat banyak.
Pemimpin kudeta Burkina Faso, Letnan Kolonel Paul-Henri Damiba, mengatakan pekan lalu bahwa negaranya akan kembali ke tatanan konstitusional "ketika kondisinya sudah benar".