REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepolisian India mengatakan pasukan negara itu menembak lima terduga pemberontak Kashmir. Kepolisian India meningkatkan operasi pasukan keamanan di Kashmir yang dikuasai negara itu.
Polisi mengatakan lima orang tewas dalam dua operasi terpisah yang digelar mulai Sabtu (30/1/2022) di distrik Pulwarna dan Budgam. Komandan kelompok bersenjata Jaish-e-Muhammad (JeM) dan seorang warga negara Pakistan turut tewas dalam operasi tersebut.
"Berdasarkan laporan mengenai keberadaan milisi-milisi di area itu semalam kami telah meluncurkan dua operasi terpisah, lima orang milisi, termasuk komandan JeM Zahid Wani dan seorang warga negara Pakistan, Kafeel, tewas," kata kepala kepolisian Kashmir Vijay Kumar seperti dikutip Aljazirah, Selasa (1/2/2022).
Dua tahun terakhir polisi wilayah yang dikuasai India menguburkan jenazah para pemberontak di pemakaman terpencil yang rahasia. Mereka menolak memulangkan para jenazah pada keluarga untuk menghindari upacara pemakaman besar atau unjuk rasa.
Namun keluarga salah satu dari empat orang yang tewas dibunuh di Pulwarna, Inayat Ahmad Mir mengatakan ia bukan pemberontak tapi hanya remaja yang tidak bersalah. Keluarganya menggelar unjuk rasa di markas polisi di Srinagar, menuntut pihak berwenang mengembalikan jenazah Mir untuk dikebumikan dengan layak.
"Ia tidak bersalah dan tidak memiliki hubungan dengan militansi," kata salah satu kerabat Mir yang berunjuk rasa dalam video yang tersebar di media sosial.
"Demi Tuhan, kami ingin jenazahnya, bagaimana ia bisa menjadi seorang milisi dalam satu hari?"
Kepolisian mengklaim Mir merupakan "milis hybrid" yang terbunuh bersama pemberontak lainnya di dalam rumahnya di Desa Naira, Pulwarna. Dalam konferensi persi kepala kepolisian Kumar mengatakan Mir "bergabung dengan kelompok teroris baru-baru ini."
Ia mengatakan polisi juga mendakwa ayah Mir dengan undang-undang anti-teror karena "menyediakan tempat" bagi para pemberontak. Salah satu kerabat Mir mengatakan kakak laki-lakinya Naveed juga ditangkap pada Ahad (31/1/2022) sore.
Polisi juga mengunggah video yang menunjukkan kakak perempuan Mir mengatakan kakak laki-lakinya menolak keluar dari rumah ketika dievakuasi pasukan keamanan.
Sementara itu kementerian luar negeri Pakistan mengecam kekerasan terbaru.
Mereka meminta masyarakat internasional menuntut pertanggung jawab untuk "pembunuhan ekstrayudisial lima warga Kashmir." Mereka mengecam apa yang disebut hasutan India seorang pejuang Pakistan tewas dibunuh.
"Pasukan pendudukan India diketahui membunuh rakyat Kashmir yang tidak bersalah dan menyebut mereka sebagai "terduga milisi","kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataannya.