Senin 14 Feb 2022 14:30 WIB

Lockheed Martin Batal Akuisisi Perusahaan Mesin Roket

Akuisisi Lockheed Martin terhadap Aerojet memantik kritik kontraktor pertahanan lain

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Logo Lockheed Martin. Akuisisi Lockheed Martin terhadap Aerojet memantik kritik kontraktor pertahanan lain.
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Logo Lockheed Martin. Akuisisi Lockheed Martin terhadap Aerojet memantik kritik kontraktor pertahanan lain.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Produsen senjata Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin Corp membatalkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan mesin roket Aerojet Rocketdyne Holdings Inc senilai 4,4 miliar dolar AS. Pembatalan ini dilakukan setelah badan penegak anti-monopoli AS menolaknya.

Januari lalu Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) mengajukan gugatan untuk memblokir kesepakatan yang mengizinkan Lockheed menggunakan kendalinya pada Aerojet sehingga merugikan kontraktor pertahanan lain. Produsen rudal AS Raytheon Technologies menjadi salah satu pihak yang paling vokal menolak akuisisi tersebut.

Baca Juga

Merger yang diumumkan pada akhir tahun 2020 lalu memicu kritikan. Pasalnya, akuisisi tersebut akan memberi Lockheed posisi dominan pada motor roket bahan bakar padat yang merupakan perangkat penting dalam industri rudal AS.

Pada Ahad (13/2/2022) Chief Executive Officer Lockheed James Taiclet mengatakan akusisi itu akan meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan memotong biaya pemerintah AS. Akan tetapi kesepakatan dibatalkan demi kepentingan yang terbaik pemangku kepentingan.

Dalam pernyataan terpisah, Aerojet menyebut mereka masih mengharapkan "performa kuat" di masa depan walaupun merger dibatalkan. Perusahaan itu melaporkan pendapatan mereka pada kuartal keempat pada pekan ini.

Berdasarkan dokumen gugatan FTC, kesepakatan merger perusahaan tidak memasukkan ketentuan ongkos pembatalan apabila regulator anti-monopoli menentangnya. Sebelumnya juru bicara Lockheed mengatakan perusahaannya tidak berniat membayar biaya itu ke Aerojet.

Dokumen FTC menyebutkan jika kesepakatan berakhir di pengadilan maka akan menjadi kasus litigasi merger perusahaan pertahanan selama beberapa dekade. Salah satu kritikus merger itu adalah Senator dari Partai Demokrat Elizabeth Warren.

Warren yang meminta FTC untuk menyelidiki internal firewalls Lockheed yang akan dipasang perusahaan itu untuk mencegahnya mendapat keuntungan persaingan usaha dari perusahaan lain. Lockheed mengatakan kesepakatan itu akan mengurangi biaya yang dikeluarkan Pentagon dan pembayar pajak AS.

Motor roket yang diproduksi Aerojet digunakan di semua sistem pertahanan dalam negeri AS sampai ke rudal Stinger. Aerojet mengembangkan dan memproduksi roket bahan bakar cair dan padat.

Mereka juga memproduksi mesin hipersonik tenaga udara dan listrik. Aerojet juga membangun propulsi yang diaplikasikan untuk pertahanan, luar angkasa, sipil, dan komersial. Konsumennya antara lain Pentagon, NASA, Boeing, Lockheed Martin, Raytheon, dan United Launch Alliance.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement