Beda vaksin booster homolog dan heterolog
Indonesia juga menerapkan pemberian vaksin booster heterolog. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksin booster homolog dan heterolog dibedakan atas platform pembuatan, namun memiliki efikasi yang sama baiknya bagi daya tahan tubuh terhadap risiko penularan Covid-19.
"Vaksin booster diberikan setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap, bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan yang diberikan secara homolog dan heterolog," kata Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Menurut Nadia, homolog artinya dosis ketiga menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dosis satu dan kedua. Sedangkan heterolog menggunakan vaksin ketiga dengan jenis yang berbeda.
Nadia mengatakan, perbedaan jenis vaksin terletak pada platform vaksin. Misalnya, Sinovac yang dibuat dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan, sedangkan AstraZeneca menggunakan adenovirus atau virus adeno hidup yang telah dimodifikasi sebagai 'pengirim' protein khusus.
Vaksin lainnya adalah Moderna dan Pfizer yang sama-sama berplatform mRNA atau messenger RNA. Vaksin mRNA merupakan jenis vaksin baru.
"Jadi maksudnya jenis vaksin homolog atau heterolog adalah platformnya sama atau berbeda, bukan mereknya," katanya.