REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kamboja mulai vaksinasi anak berusia 3 dan 4 tahun dengan vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi China. Program vaksin pada anak ini digelar setelah pemerintah menemukan banyak anak kecil yang terinfeksi Covid-19.
Perdana Menteri Hun Sen meminta orang tua segera membawa anak-anak mereka untuk vaksinasi. Ia mengatakan lima dari 21 cucunya dan satu orang putrinya terinfeksi Covid-19 varian omikron.
"Untuk mengatasi Covid-19 tidak hanya bergantung pada pemerintah atau Kementerian Kesehatan, tapi juga butuh partisipasi semua warga," kata Hun Sen dalam peletakan batu pertama fasilitas pengelolah air limbah di pinggir Ibukota Phnom Penh, Rabu (23/2/2022).
Sejak pekan lalu ia sudah mendorong rencana vaksinasi untuk anak-anak kecil. Setelah pemerintah menemukan 25 persen kasus infeksi baru melibatkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Setelah memvaksin orang dewasa dan remaja pada bulan Desember lalu Kamboja mengizinkan anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun untuk vaksinasi. Pemerintah mengizinkan vaksinasi Covid-19 pada anak berusia 5 tahun pada bulan November lalu.
Lebih dari 80 persen dari hampir 17 juta penduduk Kamboja sudah menerima vaksin langkap. Sebagian besar mendapatkan vaksin Sinovac dan Sinopharm dari China.
Lonjakan kasus infeksi baru-baru ini mendorong sejumlah warga Phnom Penh menimbun obat anti virus untuk mengobati Covid-19 di rumah atau bersiap bila terinfeksi virus. Mereka membeli Molnupiravir yang dikembangkan perusahaan farmasi Merck.
Pada bulan November tahun lalu Kementerian Kesehatan mengizinkan obat itu untuk pengobatan gejala ringan hingga sedang di rumah. Kamboja membeli 4 juta pil yang dapat mengobat sekitar 10 ribu orang.
Kementerian Kesehatan Kamboja melaporkan 558 kasus infeksi baru dan satu kasus kematian. Sehingga total kasus infeksi Covid-19 di negara Asia Tenggara itu menjadi 128.133 sementara angka kasus kematian bertambah menjadi 3.023.