REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengumumkan akan mengambil langkah tambah untuk memperkuat aliansi itu dalam mempertahankan diri. Pengumuman ini disampaikan setelah Rusia menggelar invasi ke Ukraina.
NATO akan menggelar pertemuan darurat 30 negara anggotanya pada Jumat (25/2/2022) besok. Pasukan Rusia menginvasi Ukraina lewat jalur darat, laut dan udara dalam serangan satu negara ke negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.
"Perdamaian di benua kami telah diguncang, Rusia menggunakan kekuatan untuk mencoba menulis ulang sejarah dan menyangkal jalur kebebasan dan kemerdekaan Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers Kamis (24/2/2022).
Stoltenberg mengatakan NATO merencanakan langkah baru yang akan memberi kewenangan blok itu untuk mengerahkan pasukannya termasuk Pasukan Responsif NATO. Sebelum konferensi pers duta besar aliansi itu telah menggelar rapat di Brussel.
"(NATO) telah memutuskan untuk mengambil langkah tambahan untuk memperkuat deterensi dan pertahanan di seluruh aliansi, kami adalah dan tetap preventif, proporsional dan non-eskalator," kata NATO dalam pernyataan sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Slovakia Ivan Korcok mengatakan NATO berencana membentuk struktur kelompok tempur yang tampak sudah ada di negara-negara timur Baltik. Ia menambahkan Slovakia akan terlibat dalam langkah tambahan.
Stoltenberg mengatakan pemimpin negara-negara NATO akan menggelar pertemuan virtual. "Invasi ini disengaja, berdarah dingin dan direncanakan sejak lama, Rusia tidak bisa membenarkan serangan tanpa provokasi pada Ukraina yang mengakibatkan begitu banyak nyawa tak bersalah dalam bahaya serangan udara dan rudal," kata Stoltenberg.