REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menggempur Ukraina dari berbagai arah. Serangan bahkan sudah semakin dekat ke jantung ibu kota Kiev. Namun hingga kini, tidak ada satu pun negara Barat yang membela. Padahal Kiev telah meminta bantuan sesegara mungkin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta bantuan kembali ke aliansi Barat agar menghentikan kebrutalan Rusia. "Pagi ini kita mempertahankan negara ini sendirian. Seperti kemarin, negara-negara kuat dunia hanya melihat dari jauh," ujarnya, Jumat (25/2/2022).
"Apakah Rusia bisa diyakinkan dengan sanksi kemarin? Kami dengar di langit kami dan melihat di darat bahwa itu tidaklah cukup."
Barat kini hanya mengecam dan mengancam akan menjatuhkan sanksi ke Rusia. Pun halnya AS yang hanya membela dengan kata-kata dan ancaman sanksi. Namun Rusia sepertinya bergeming. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengingatkan kepada negara asing agar tidak turut campur dalam perang ini.
Ukraina bertahan
Militer Ukraiana mencoba mengadang gempuran dari invasi tentara Rusia dari berbagai arah. Pertempuran pecah tak jauh dari ibu kota Kiev.
Pertempuran yang berlangsung di pangkalan di pinggiran kota ini bisa menjadi batu loncatan bagi Rusia untuk menguasai Kiev jika memenangkannya.
BBC News melaporkan, pertempuran terjadi di beberapa front menyusul serangan dari arah timur, utara, dan selatan pada Kamis (24/2/2022). Puluhan orang dilaporkan terbunuh dan ribuan warga mengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji untuk terus melanjutkan pertempuran. Ia memerintahkan wajib militer dan semua cadangan tempur Ukraina untuk berperang. Menteri Pertahanan juga meminta agar siapa saja yang mampu memegang senjata untuk bergabung dalam upaya mengusir Rusia.
Sebelumnya, ibu Kota Ukraina, Kiev, dibombardir serangan rudal pada Jumat (25/2/2022) pagi jelang fajar. Rusia melancarkan serangan dengan rudal penjelajah.
"Serangan ke Kiev dengan rudal penjelajah atau misil balistik terus berlanjut," ujar penasihat kepala Kementerian Dalam Neger Ukraina kepada wartawan melalui pesan singkat.
Tim CNN di lapangan mendengar suara ledakan besar di pusat Kiev. Gambar menunjukkan apartemen terbakar, meski belum dipastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh serangan rudal.
Koresponden BBC melaporkan, pasukan terjun payung Rusia telah menguasai pangkalan Antonov yang berada sekitar 15-20 mil (24-30 kilometer) dari ibu Kiev. CNN juga menyiarkan secara langsung bagaimana pasukan terjun payung Rusia terlihat dengan jelas di perimeter.
"Pasukan Ukraina menyatakan telah melancarkan serangan balik. Seperti diperkirakan oleh intelijen Barat, serangan ini berjalan dengan cepat, bahkan lebih cepat dari perkiraan," ujar Koresponden BBC, Kamis (24/2/2022).