REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor berita TASS mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan pada Jumat (25/2/2022) bahwa hubungan antara Rusia dan Barat mendekati titik kritis. Sementara itu, kantor berita RIA mengutip Zakharova mengatakan bahwa pengenaan sanksi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mencerminkan ketidakmampuan mutlak Barat dalam hal kebijakan luar negeri.
"Masalahnya adalah kita telah mencapai garis di mana titik kritis dimulai," kata Zakharova, dilansir Reuters, Sabtu (26/2/2022).
Zakharova mengatakan hal itu sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap Putin dan Lavrov, dan setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan tindakan hukuman serupa.
Namun demikian, ia menepis langkah Inggris, dengan mengatakan bahwa baik Putin maupun Lavrov tidak memiliki akun di Inggris atau di mana pun di luar negeri.
Seperti diketahui, AS mengumumkan kembali penjatuhan sanksi untuk Rusia terkait invasi militernya terhadap Ukraina. Sanksi AS tersebut menyasar langsung Putin dan jajaran menteri-menterinya. Selain AS, Inggris juga mengumumkan sanksi terbaru yang menargetkan langsung Putin dan Lavrov. Pada Jumat (25/2/2022) waktu setempat, pemerintah Inggris memerintahkan semua aset milik Putin dan Lavrov yang ada di wilayahnya untuk dibekukan.