Sabtu 26 Feb 2022 20:50 WIB

WNI di Ukraina Aman, KBRI Persiapkan Evakuasi ke Polandia dan Rumania

Konsentrasi WNI terbesar berada di Kiev dan Odessa.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penjaga perbatasan Polandia membantu pengungsi dari Ukraina saat mereka tiba di Polandia di perbatasan Korczowa, Polandia, Sabtu, 26 Februari 2022.
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Penjaga perbatasan Polandia membantu pengungsi dari Ukraina saat mereka tiba di Polandia di perbatasan Korczowa, Polandia, Sabtu, 26 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para Warga Negara Indonesia (WNI) di Kiev, Ukraina mengaku mendengarkan suara-suara ledakan dan sirine menyusul invasi Rusia yang mulai merangsek ke wilayah ibukota. Kedutaan Besar (KBRI) Kiev bersiap mengevakuasi para WNI melalui darat ke wilayah terdekat seperti Polandia dan Rumania.

“Konsentrasi WNI terbesar berada di Kiev dan Odessa. Saat ini para WNI sudah berkumpul di safe house, dan pada waktunya akan segera dievakuasi ke wilayah terdekat Polandia dan Rumania,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha pada pengarahan media secara virtual, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga

Wilayah udara Ukraina ditutup sejak invasi Rusia ke kota-kota Ukraina. Oleh karena itu, untuk meminimalkan terjadinya hal yang tidak diinginkan, perjalanan evakuasi disiapkan ke wilayah yang paling terdekat terlebih dahulu, kemudian dari negara tersebut, mereka akan dijemput menggunakan pesawat.

Pihak Kemenlu RI dan lembaga terkait di Indonesia pun sudah menyiapkan pesawat wide body dan persiapan lainnya jika para WNI di Ukraina tiba di Indonesia. Kendati demikian, untuk waktu tepat proses tersebut belum ditentukan. “Kami melihat kondisi di lapangan yang sangat berubah-ubah, dan kemungkinan akan segera,” kata Judha.

Judha mengatakan, WNI di Ukraina bertambah menjadi 153. Hal ini karena banyak dari mereka yang baru lapor diri mengingat hal ini sangat penting untuk proses penyelamatan WNI.

Judha kemudian merinci, terdapat 82 WNI yang sudah berkumpul di safe house KBRI Kiev, 25 WNI sudah berkumpul di safe house di wilayah Odessa, dan 13 WNI lainnya berada di wilayah timur Ukraina, yang merupakan wilayah terpanas dari konflik Rusia-Ukraina.

Dari ke-13 WNI di timur Ukraina, sembilan WNI berada di Chernihiv dan empat WNI berada di Kharkiv. Mereka dilaporkan tinggal bersama majikanya dan sudah berhasil terhubung dengan pihak KBRI Kiev.

“Kami sudah berhasil menghubungi WNI yang berada di timur Ukraina, mereka tinggal dengan majikannya dalam keadaan aman dengan bunker di rumah masing-masing dan logistik yang mencukupi. Upaya awal kami ingin menjemput mereka, namun karena kondisi di lapangan, hal itu tidak memungkinkan,” ujar Judha.

Judha mengatakan, para WNI yang kebanyakan perempuan mengalami trauma maupun terkejut dengan kondisi yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Oleh karenanya, pihak Kemenlu RI menyiapkan konseling psikologis profesional bagi para WNI di Ukraina.

“Kami berusaha menenangkan mereka, memberikan support, dan menyiapkan konseling, mereka kaget belum pernah mendengarkan ledakan maupun sirine di mana-mana,” kata Judha.

Para WNI pun dikatakan dalam keadaan sehat dan aman di safe house wilayah masing-masing. Melalui rencana kontigensi, KBRI Kiev telah menyusun skenario situasi darurat sebelum invasi dilancarkan atas perintah Vladimir Putin.

Adapun status yang diberikan dalam keadaan mulai dari status siaga 3, siaga 2, dan siaga 1. Judah mengatakan, pada Rabu (23/2) KBRI Kiev menetapkan siaga tiga dengan langkah menghubungi para WNI untuk berkumpul di KBRI. Kemudian siaga dua menjemput para WNI, meski ada WNI yang langsung ke safe house sebagai titik kumpul.

“Dan Kamis (24/2) setelah invasi Rusia, kami langsung menyatakan siaga 1 untuk rencana kontigensi yakni mengumpulkan para WNI secara aman, kemudian untuk selanjutnya dilakukan evakuasi,” kata Judha.

Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, Menlu RI Retno Marsudi telah mengadakan rapat darurat dengan para perwakilan Ri di wilayah terdekat Rusia dan Ukraina. Dalam hal ini Menlu menegaskan untuk mendata jumlah WNi yang berada di wilayah-wilayah tersebut guna mengetahui keadaan WNI untuk nantinya dengan mudah dilakukan penyelamatan jika suatu keadaan terjadi.

“Tadi siang, ibu Menlu sudah rapat mengikutsertakan KBRI di Kiev, Rusia dan perwakilan yang berbatasan langsung dengan kedua negara tersebut dan menekankan untuk para WNI di sana untuk lapor diri sehingga kita bisa memastikan data WNI sebenarnya,” ujar Faizasyah pada kesempatan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement