REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Belarusia mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Rencana yang akan digelar Senin (28/2/2022) untuk membantu pasukan Rusia yang sudah menginvasi Ukraina sejak pekan lalu.
Seperti diketahui Belarusia sudah membantu militer Rusia dalam perang ini, tapi belum terlibat langsung dalam konflik. Menurut pejabat AS yang mengetahui asesmen intelijen AS, keputusan pemimpin Belarusia untuk membawa negara itu terlibat lebih jauh ke dalam perang tergantung dengan pembicaraan antara Rusia dan Ukraina yang digelar beberapa hari mendatang. Pejabat itu tidak bersedia disebutkan namanya.
Pasukan Rusia menghadapi perlawanan sengit dari pasukan dan rakyat Ukraina. Pejabat-pejabat pemerintah AS mengatakan invasi akan berlangsung lebih sulit dan lambat dibandingkan yang diperkirakan Kremlin walaupun bisa terjadi perubahan bila Moskow beradaptasi.
Sebelumnya pengawas badan nuklir PBB mengatakan rudal-rudal menghantam limbah radioaktif di Ibukota Kiev. Tapi tidak ada laporan atau indikasi bahan-bahan radioaktif menyebar.
Dalam pernyataannya Ahad (27/2/2022) malam kemarin Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan pihak berwenang Ukraina sudah memberitahunya mengenai serangan tersebut. Ia mengatakan lembaganya berharap segera mendapatkan hasil pengawasan radioaktif di lokasi kejadian.