REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel akan mendirikan rumah sakit lapangan di Ukraina. Media Israel, Kan melaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan mendesak kepada Israel, termasuk bantuan militer.
Rencananya, Israel akan mulai mendirikan rumah sakit lapangan pada pekan depan. Menurut laporan surat kabat Yedioth Ahronoth, Zelenskyy menelepon Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebanyak dua kali sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari.
Dilansir Middle East Monitor, Jumat (4/3/2022), kantor Bennett mengatakan, perdana menteri melakukan panggilan telepon singkat dengan Zelenskyy. Panggilan telepon itu adalah tindak lanjut dari percakapan keduanya pada Jumat pekan lalu. Ketika itu, mereka sepakat untuk menjaga komunikasi yang berkelanjutan. Tetapi kantor Bennett tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pada Selasa (1/3/2022), Duta Besar Ukraina untuk Tel Aviv, Yevgen Korniychuk, mengakui bahwa Zelenskyy telah meminta Bennett untuk memberikan bantuan senjata kepada Ukraina.
"Kami sangat membutuhkan senjata pertahanan," kata Korniychuk, dalam konferensi pers di Tel Aviv.
Korniychuk menambahkan, dia tidak dapat menjelaskan lebih detail mengenai jumlah senjata yang dibutuhkan. Namun dia berharap Israel akan bertindak seperti negara lain dengan memberikam bantuan senjata untuk Ukraina.
Jaringan media Kan yang mengutip pejabat keamanan Israel mengatakan, Bennett menolak untuk memenuhi permintaan Zelensky terkait bantuan senjata. Bennett mengatakan, bantuan negaranya ke Kiev hanya terbatas pada bantuan kemanusiaan.