REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Keuangan Jepang mengumumkan jumlah aset oligarki dan pejabat Rusia serta Belarusia yang dibekukan bertambah 32. Pada Selasa (8/3/2022) kementerian mengatakan telah melarang ekspor peralatan kilang minyak ke Rusia dan berbagai perangkat lain ke Belarusia yang dapat digunakan untuk militer.
Pada Kamis (3/3/2022) pekan lalu Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan mulai 2 April mendatang Jepang akan membekukan aset-aset empat bank Rusia. Sebelumnya Jepang sudah memberlakukan sanksi pada tiga entitas Rusia lainnya.
Berdasarkan dokumen Kementerian Keuangan, kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida menyetujui pembekuan aset VTB Bank, Sovcombank, Novikombank dan Otkritie. Bank-bank itu memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia.
Pejabat Jepang mengatakan belum diketahui ukuran aset VTB Bank yang disita. Tapi berdasarkan asetnya VTB Bank merupakan bank terbesar kedua di Rusia.
Jepang mengincar aset puluhan orang untuk dibekukan, termasuk Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang membukakan jalur bagi Rusia untuk melancarkan invasi ke Ukraina. Tokyo juga memutuskan melarang ekspor ke Belarusia.
"Jepang akan dengan tegas mengimplementasikan (sanksi-sanksi) bersama dengan anggota G7 lainnya," kata Suzuki.